Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala dan Jenis Intoleransi Laktosa, Ketika Tubuh Tak Bisa Mencerna Gula di Susu

Kompas.com - 28/12/2023, 13:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah orang dapat mengalami kondisi intoleransi laktosa yang kemudian membuatnya sebaiknya menghindari mengonsumsi susu.

Hal tersebut dikarenakan tubuh tidak bisa mencerna dengan baik laktosa atau gula yang terkandung secara alami di dalam susu.

Laktosa yang tidak bisa dicerna dengan baik ini dikarenakan usus kecil memproduksi terlalu sedikit enzim laktase.

Adapun enzim laktase tersebut berguna untuk memecah laktosa yang ada di susu menjadi dua jenis gula sederhana, yaitu glukosa dan galaktosa.

Nantinya, kedua gula tersebut akan diserap ke dalam aliran darah melalui lapisan susu.

Baca juga: Ketahui, Ini Bahaya yang Mengintai Saat Minum Susu Mentah

Baca juga: Bolehkah Susu Diminum Saat Perut Masih Kosong?

Dikutip dari MayoClinic, biasanya susu yang mengandung laktosa adalah susu sapi, susu kambing, atau ASI.

Seseorang mungkin memiliki kadar enzim laktase yang rendah namun masih dapat mencerna laktosa.

Sementara orang lain bisa memiliki laktase terlalu rendah yang membuatnya sama sekali tidak toleran terhadap laktosa.

Baca juga: Bolehkah Susu Diminum Saat Perut Masih Kosong?

Gejala intoleransi laktosa

Tanda atau gejala seseorang menderita intoleransi laktosa biasanya dimulai 30 menit hingga dua jam setelah mengonsumsi susu yang mengandung laktosa atau produk turunannya.

Berikut gejala intoleransi laktosa:

  • Diare
  • Mual dan muntah
  • Keram perut
  • Kembung
  • Ingin buang angin.

Gejala-gejala muncul tersebut sebagai akibat dari interaksi antara laktosa yang tidak bisa dicerna dengan bakteri di dalam usus besar.

Baca juga: Amankah Mengonsumsi Susu yang Dicampur dengan Madu?

3 jenis intoleransi laktosa

Terdapat tiga jenis intoleransi laktosa berdasarkan dengan defisiensi laktase yang mendasarinya, antara lain:

Intoleransi laktosa primer

Jenis intoleransi laktosa ini adalah yang paling umum terjadi karena pola makan yang berubah dari bayi hingga seseorang menjadi dewasa.

Diketahui, susu mendapatkan seluruh nutrisinya dari susu ibu yang memiliki laktosa sehingga membutuhkan enzim laktase.

Kemudian, seiring bertambahnya umur hingga anak-anak, susu akan tergantikan dengan makanan lain yang membuat produksi laktase menurun.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com