Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Ketua KPU Lubuklinggau Tabrak 2 Siswi SD hingga Tewas

Kompas.com - 27/12/2023, 12:15 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Topandri menabrak dua siswi SD berinisial CK (13) dan adiknya, A (7) dengan mobil Toyota Rush bernopol B 2473 POZ.

Topandri menabrak dua siswi SD tersebut hingga tewas di Desa Benakat Minyak, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan pada Minggu (24/12/2023).

Saat kejadian, CK dan A berboncengan tiga menaiki motor bersama temannya, B yang saat ini masih menjalani perawatan intensif di RS di Palembang.

Lantas, bagaimana kronologi Ketua KPU Lubuklinggau menabrak dua siswi SD hingga tewas tersebut?

Baca juga: Fakta Kecelakaan Bus Handoyo di Tol Cipali, 12 Orang Tewas dan 9 Luka

Baca juga: Viral, Video Detik-detik Tabrakan Kereta Api Vs Avanza di Banyuwangi, Bagaimana Ceritanya?

Kronologi kejadian

Kasatlantas Polres PALI AKP Kukuh Fefrianto mengatakan, kecelakaan itu terjadi diduga akibat kelalaian Topandri.

Kejadian bermula ketika Topandri mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi yang melaju dari arah Simpang 5 Talang Ubi menuju Lubuklinggau.

Ketika melintas di Desa Benakat Minyak, mobil Topandri berpapasan dengan motor tanpa pelat nomor yang dikendarai CK dengan membonceng A dan B.

Motor yang dinaiki tiga siswi SD tersebut melaju dari arah Desa Benakat Minyak menuju Simpang 5 Talang Ubi.

“Diduga pengemudi mobil mengendarai kendaraannya dengan kecepatan tinggi dan tidak mengetahui situasi dan kondisi jalan sehingga kaget ketika melihat ada sepeda motor Honda Beat datang dari arah berlawanan dan menyebabkan kecelakaan tidak dapat terhindarkan," ujar Kukuh dikutip dari Kompas.com, Rabu (27/12/2023).

Saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), kata Kukuh, lokasi kecelakaan merupakan jalan lurus dengan kontur menanjak dan menurun.

Baca juga: Spesifikasi Kereta LRT Jabodebek yang Tabrakan di Jakarta Timur

Korban sudah dimakamkan

Kukuh mengungkapkan, kedua siswi SD yang tewas dalam kejadian naHas tersebut sudah dimakamkan oleh keluarga.

"Untuk dua korban yang meninggal sudah diserahkan ke pihak keluarga dan sudah dimakamkan kemarin, sementara korban satu lagi masih dalam perawatan intensif di rumah sakit," ungkap dia.

Pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab dari kecelakaan tersebut.

"Ditemukan barang bukti, ditemukan jejak ban serta tidak terdapat marka jalan dan juga jauh dari pemukiman penduduk," katanya.

“Kemarin kita dibantu tim TAA Subdit Gakkum Ditlantas Polda Sumsel melaksanakan olah TKP untuk menganalisis penyebab lakalantas. Kasus kecelakaan ini masih dalam proses penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi," tambahnya.

Baca juga: 9 Cara Mencegah Pecah Ban Mobil di Jalan Tol, Apa Saja?

Halaman:

Terkini Lainnya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com