KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap, bencana hidrometeorologi telah melanda beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya Jawa Barat.
Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca, seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan.
Bentuk bencana hidrometeorologi berupa banjir, badai, longsor, gelombang dingin, kebakaran hutan, dan sebagainya.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melaporkan, bencana hidrometeorologi berupa angin kencang terjadi di Kecamatan Baleendah, Ciparay dan Anjasari Kota Bandung, Jawa Barat.
Baca juga: Cuaca Ekstrem Landa Mekkah, Detik-detik Petir Sambar Menara Jam Terekam Kamera
Sedangkan banjir bandang terjadi di Kecamatan Dayeuhkolot dan Margaasih Kota Bandung, Jawa Barat.
Banjir juga terjadi di Kota Cimahi akibat luapan sungai Ciputri. Sementara tanah longsor terjadi di Desa Salammulya Kecamatan Pondoksalam Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
"Kejadian bencana tersebut turut dipicu oleh hujan intensitas lebat hingga ekstrem dalam satuan intensitas per jam, di mana curah hujan terukur hingga 28,8 mm/jam pada periode pukul 15.40-16.40 WIB di Stasiun Geofisika BMKG Bandung, curah hujan 70 mm/jam pada pukul 15.30-16.30 di daerah Cimahi, dan terukur 56,8 mm/jam pada pukul 14.00-15.00 di wilayah Purwakarta," terang Dwikorita kepada Kompas.com, Rabu (27/12/2023).
Baca juga: Mengenal Petrichor, Aroma yang Ditimbulkan Saat Hujan Turun
Baca juga: 7 Bencana Alam Paling Mematikan di Dunia, Satu Terjadi di Indonesia
Menurut Dwikorita, bencana hidrometeorologi disebabkan karena kondisi dinamika atmosfer yang memicu hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrem.
Hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrem tersebut imbuhnya, terjadi akibat dinamika atmosfer di antaranya melemahnya pusat tekanan rendah yang membentuk sirkulasi angin di sekitar Laut Cina Selatan.
Hal ini menyebabkan aliran massa udara basah dari utara masuk ke wilayah selatan ekuator dan membentuk pola pertemuan angin di sekitar wilayah Jawa Barat sehingga memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan yang intens di sekitar Jawa Barat.
Kondisi tersebut, tambah dia, diperkuat dengan adanya aktivitas gelombang Kelvin dan Rossby Wave yang aktif bersamaan di sekitar wilayah Indonesia bagian Barat.
Baca juga: BMKG Ungkap Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 27-28 Desember 2023
Selain Jawa Barat, Kepala Pusat Meteorologi Publik, Andri Ramdhani menyampaikan beberapa wilayah yang berpotensi dilanda bencana hidrometeorologi pada 27-29 Desember 2024 di antaranya:
Adapun wilayah itu yang masuk dalam kategori siaga untuk dua hari ke depan yaitu meliputi Aceh, Sumatera Utara, dan Riau.
Baca juga: Sejumlah Wilayah Ini Berpotensi Hujan Lebat pada 25-26 Desember 2023
Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, bencana hidrometeorologi masih berlangsung hingga malam tahun baru, yakni pada 31 Desember 2023 malam.
"Masih berpotensi hingga tahun baru," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (27/12/2023).
Bencana hidrometeorologi pada malam tahun baru 2024 berupa hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrem.
Berikut wilayah Indonesia yang berpotensi dilanda hujan lebat pada 25 Desember 2023-1 Januari 2024:
Baca juga: Warganet Sebut Hanya Ada Awan Tipis di Yogyakarta Saat Wilayah Lain Hujan, Ini Penjelasan BMKG
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.