"Ada orang dengan kecenderungan menyukai lagu-lagu yang 'keras' atau bukan termasuk lagu yang bisa buat healing," katanya.
Menurut dia, lagu bermakna negatif atau galau dapat langsung menimbulkan efek yang negatif secara fisik dan psikis, seperti merasa pusing atau membuat perasaan berubah jadi buruk.
Kondisi ini akan semakin berdampak negatif jika lagu tersebut memiliki lirik yang isinya negatif.
Meski sebuah lagu dibuat dengan tujuan baik atau bermakna tertenru, lirik yang isinya galau saat didengarkan tetap menyebabkan dampak yang sama negatifnya.
Situasi ini, kata Ratna, akan memburuk jika lagu bermakna negatif tadi didengarkan dalam kondisi tubuh dan psikis yang tidak siap atau kurang sehat.
Misalnya, orang yang sedang sedih bisa jadi mengikuti hal-hal negatif yang tertuang dalam lirik sebuah lagu sehingga berakibat fatal.
"Makanya, mendengarkan lagu itu sebenarnya juga perlu yang namanya self control," lanjut dia.
Ratna menyatakan, orang yang mendengarkan lagu bermakna negatif harus mampu menguasai diri dan mengingat kenyataan.
Orang tersebut juga harus memiliki superego atau aspek moral yang cukup. Ini supaya makna negatif dari lagu tadi tidak digunakan untuk menghadapi realita atau memenuhi kebutuhan sesaat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.