Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Telur dan Kopi Bisa Meningkatkan Risiko Kanker Ovarium?

Kompas.com - 27/12/2023, 06:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kopi dan telur bukanlah kombinasi yang baik untuk menu sarapan, meskipun keduanya memiliki manfaat masing-masing yang dapat dinikmati sebagai bagian dari sarapan seimbang.

"Telur adalah sumber protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral. Sedangkan kopi dikenal dengan kandungan kafeinnya yang dapat memberikan efek stimulasi," ujar ahli diet yang sebelumnya bekerja di Rumah Sakit Apollo, Delhi, Priya Bansal, dikutip dari Only My Heart.

Meskipun keduanya sehat dan bergizi, Bansal memperingatkan, saat telur dan kopi dikonsumsi secara bersamaan dapat menimbulkan efek samping bagi tubuh.

Sekelompok peneliti mengatakan bahwa telur dan kopi yang dikonsumsi secara bersamaan dikaitkan dengan beberapa jenis gangguan kesehatan.

Seperti gangguan penyerapan nutrisi, ketidaknyamanan dalam perut, ketidakseimbangan gula darah, dehidrasi, dan gangguan dalam penyerapan obat.

Selain itu, seperti dilansir dari Eatthis (13/11/2021), gabungan kopi dan telur juga ditengarai bisa memicu kanker.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Tak Dianjurkan untuk Mengonsumsi Telur Bersama Kopi di Pagi Hari

Makan telur bersama kopi dapat meningkatkan risiko kanker?

Apa saja risiko dan manfaat konsumsi kopi?Pexels Apa saja risiko dan manfaat konsumsi kopi?
Dilansir dari Eat This, para peneliti medis dan kesehatan masyarakat dari Iran University of Medical Sciences, Imperial College London, Inggris dan Nipissing University di Kanada bekerja sama untuk meninjau temuan dari 226 penelitian terdahulu.

Temuan-temuan itu membahas mengenai kanker ovarium yang semuanya dilakukan hingga Januari 2020.

Setelah melakukan analisis terhadap penelitian-penelitian tersebut, para penulis menerbitkan sebuah makalah baru dalam Journal of Ovarian Research yang telah ditelaah oleh rekan sejawat.

"Setelah kanker serviks dan rahim, kanker ovarium (OC) menempati urutan ketiga dalam kanker ginekologi. Kanker ini sering kali tidak terdiagnosis hingga menyebar ke seluruh panggul dan perut," tulis makalah tersebut.

Mereka juga mengidentifikasi faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kanker ovarium yang dapat menjadi salah satu cara untuk membantu mengambil tindakan pencegahan.

Dalam makalah itu, mereka mencatat beberapa faktor yang menurut mereka dapat meningkatkan risiko kanker ovarium, salah satunya adalah gaya hidup.

Para peneliti menyebutkan, obesitas, kelebihan berat badan, merokok, dan penggunaan bedak perineum, secara signifikan meningkatkan risiko kanker ovarium.

Selain itu, makanan juga dikaitkan dengan risiko kanker ovarium.

Beberapa makanan dan minuman yang didaftarkan oleh para peneliti adalah kopi, telur, alkohol, dan asupan lemak.

"Makanan dan minuman tersebut secara signifikan meningkatkan risiko kanker ovarium," lapor mereka.

Meskipun analisis tersebut mencakup lebih dari 200 penelitian terdahulu, namun hanya ada dua hingga empat penelitian yang menganalisis masing-masing faktor ini.

Jadi, meskipun ini terdengar seperti tinjauan yang menyeluruh dan komprehensif, penting untuk berhati-hati sebelum menyimpulkan dengan tegas bahwa salah satu faktor tunggal ini benar-benar menyebabkan kanker ovarium.

Oleh karena itu, masih diperlukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah benar telur dan kopi dapat menyebabkan kanker ovarium atau tidak. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com