Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Gibran di Debat Cawapres, Kripto Investasi atau Spekulasi?

Kompas.com - 24/12/2023, 09:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyebut kripto dapat menjadi investasi dalam debat cawapres pemilihan umum (Pemilu) 2024, Jumat (22/12/2023).

"Untuk menuju Indonesia emas, dibutuhkan generasi emas. Kita harus punya future talent yang dilengkapi future skill," ujarnya.

"Untuk itu, kita akan siapkan anak-anak muda yang ahli artificial intelligent, anak-anak muda yang ahli block chain, anak-anak muda yang ahli robotik, anak-anak muda yang ahli perbankan syariah, anak-anak muda yang ahli kripto," lanjut dia.

Pernyataan tersebut lantasi dikomentari oleh warganet yang menilai kripto tidak dapat menjadi investasi.

"Hanya Gen-Z dan Milenial t**** yang gak bisa bedain investasi dan spekulasi. Crypto kok dibilang investment," komentar akun X @vincent****.

Sementara akun @ari** menyebut besaran nilai kripto tergantung pada permintaan dan pasokan sehingga cenderung spekulasi. Beda dengan harga saham yang ditentukan.

Sementara itu, akun @MAXF*** menyebut banyak CEO ternama yang berinvestasi ke kripto.

"Yg blg Crypto adalah spekulasi hanyalah orang yg ga ngerti teknologinya. No wonder orang Indonesia selalu tertinggal adopsi teknologinya dari negara2 maju lainnya. What a shame," balas akun @aditiakin*****.

Sebagai catatan, investasi merupakan penanaman modal untuk keuntungan jangka panjang dan berkelanjutan. Spekulasi adalah upaya mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat.

Lalu, kripto merupakan investasi atau spekulasi?

Baca juga: 10 Mata Uang Kripto Paling Bernilai di Dunia, Bitcoin Kokoh di Puncak


Penjelasan ekonom

Ekonom dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Eddy Junarsin mengatakan, kripto tidak diciptakan untuk investasi ataupun spekulasi.

"Sebenarnya, kripto tujuan awalnya (sebagai) alat pembayaran seperti mata uang. Itu sama seperti rupiah, dollar, gitu," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (23/12/2023).

Menurut Eddy, kripto atau kriptokurensi menjadi alat pembayaran saat bertransaksi jual-beli dalam bentuk digital.

Namun seiring waktu, kripto dijadikan sebagai alat investasi untuk menyimpan aset dalam bentuk mata uang digital. Penyimpanan ini semacam saat menabung dengan uang rupiah.

"Ada yang menganggap kalau beli kripto kemudian disimpan suatu hari harganya akan (naik) beribu-ribu kali lipat. Dan memang pada awalnya hasil kripto lumayan tinggi," lanjut dia.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com