Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Gibran di Debat Cawapres, Kripto Investasi atau Spekulasi?

Kompas.com - 24/12/2023, 09:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Menurutnya, kripto sempat mengalami kenaikan nilai besar beberapa tahun lalu hingga mencapai 68.000 dollar AS per koin kripto.

Meski nilai tukarnya menjadi tinggi, Eddy menegaskan risiko ruginya juga tinggi. Ini karena nilai tukar kripto dapat tiba-tiba merosot drastis sehingga membuat pemiliknya rugi.

Situasi ini, kata dia, membuat kripto dapat menjadi spekulasi karena potensi nilai tukarnya dapat berubah naik atau turun dengan tidak pasti serta ada risiko membawa kerugian yang tinggi.

"(Kalau dibandingkan dengan uang rupiah) ya jauh lebih tinggi (spekulasinya)," tambah dia.

Baca juga: 7 Tips Cara Memilih Koin Kripto yang Tepat agar Tidak Tertipu

Kripto cocok atau tidak jadi investasi?

Terkait penggunaan kripto cocok atau tidak sebagai investasi, Eddy mengatakan hal tersebut tergantung orang yang memilikinya.

Namun, dia menyoroti penggunaan kripto lebih sesuai untuk sebatas alat pembayaran jual-beli dan bukan alat investasi.

"Misalnya deposito, beli obligasi, beli saham itu kan memang alat investasi pasar modal. Kalau mata uang, termasuk dollar atau kripto, tujuan utamanya untuk alat pembayaran. Jadi sebenarnya tidak ideal," tegas dia.

Kripto tidak ideal menjadi alat investasi karena potensi keuntungan besar tapi risikonya jauh lebih besar dibandingkan dengan alat investasi aslinya.

Ini karena pemilik kripto tidak mendapatkan jaminan nilai kripto akan meningkat seiring waktu. Sementara pemilik alat investasi pasti mendapatkan keuntungan dan nilainya bisa naik.

Di sisi lain, Eddy menjelaskan besar nilai kripto ditentukan mekanisme pasar. Jika beberapa tahun lalu mencapai 68.000 dollar AS, sekarang cuma 43.634 dollar AS. Ini menunjukkan fluktuasi nilai yang tinggi.

Mekanisme pasar dapat membuat nilai kripto dapat mendadak anjlok atau justru naik tergantung penawaran dan permintaannya.

"Harapannya (nilai kripto) naik terus tapi nggak juga karena nilai alat pembayaran bisa berubah seketika. Beda dengan beli saham yang pasti dapat dividen (laba) sambil berharap harganya naik. Kalau kripto, murni berharap harganya naik saja," terangnya lagi.

Dia menyebut, kripto bisa saja menjadi spekulasi untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu cepat saat nilainya naik. Namun, ada potensi nilainya turun secara tiba-tiba sehingga merugikan.

Baca juga: Agar Tak Kaget, Ini 3 Pertimbangan Sebelum Terjun ke Dunia Kripto

Tips tidak rugi kripto

Eddy menjelaskan, anak muda memang cenderung berinvestasi lewat kripto karena berani dan punya lebih banyak waktu untuk memperbaiki kerugian yang mungkin dialami.

Namun ketika sudah dewasa atau lanjut usia, kerugian karena kripto menjadi hal yang sulit diperbaiki.

"Sebelum memilih alat investasi apapun, dipelajari dululah," sarannya.

Eddy mendorong anak muda untuk tidak mendadak membeli kripto demi mendapatkan keuntungan besar dengan cepat. Kondisi ini justru kurang sehat menurutnya.

Anak muda, kata dia, perlu melakukan analisis terhadap instrumen investasi yang dipilih dan besarnya uang yang diinvestasikan.

"Tapi kalau orang tiba-tiba investasi ya hak pribadi. Tapi risiko ya tanggung sendiri," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

14 Orang Tewas Usai Tertimpa Billboard Raksasa di India, Ternyata Tak Berizin

14 Orang Tewas Usai Tertimpa Billboard Raksasa di India, Ternyata Tak Berizin

Tren
Tak Hanya Sopir, Bisakah Bos PO Bus Jadi Tersangka Laka di Ciater?

Tak Hanya Sopir, Bisakah Bos PO Bus Jadi Tersangka Laka di Ciater?

Tren
6 Penyebab Umum Mengapa Beberapa Orang Sulit Memiliki Teman

6 Penyebab Umum Mengapa Beberapa Orang Sulit Memiliki Teman

Tren
Resmi Dibuka, Ini 2 Sekolah Kedinasan yang Tidak Pakai Syarat Tinggi Badan

Resmi Dibuka, Ini 2 Sekolah Kedinasan yang Tidak Pakai Syarat Tinggi Badan

Tren
Klik dikdin.bkn.go.id untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Klik dikdin.bkn.go.id untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat pada 15-20 Mei 2024, Ada Sumatera Barat

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat pada 15-20 Mei 2024, Ada Sumatera Barat

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 57 Orang Meninggal, 32 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 57 Orang Meninggal, 32 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Dibuka Hari Ini, Berikut Alur Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024

Dibuka Hari Ini, Berikut Alur Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024

Tren
Alasan Sopir Bus Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang

Alasan Sopir Bus Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang

Tren
Apa Itu Kalori? Berikut Manfaat dan Jumlah yang Direkomendasikan bagi Tubuh

Apa Itu Kalori? Berikut Manfaat dan Jumlah yang Direkomendasikan bagi Tubuh

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jawa Tengah 11-20 Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jawa Tengah 11-20 Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Tren
Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com