Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Australia Larang Impor Vape Sekali Pakai per Januari 2024

Kompas.com - 29/11/2023, 09:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Australia bakal melarang impor vape mulai Januari 2024.

Kebijakan itu menyusul Undang-undang baru yang mengatur larangan penggunaan vape sekali pakai untuk diproduksi, diiklankan, dan dipasok.

Menteri Kesehatan Australia, Mark Butler mengumumkan, per Januari 2024, vape hanya dapat diperoleh melalui resep yang direkomendasikan pihak medis.

"Vaping dijual kepada pemerintah dan komunitas di seluruh dunia sebagai produk terapeutik untuk membantu perokok jangka panjang berhenti," ujarnya, dilansir dari The Guardian.

Sebelumnya, pada Mei 2023 lalu, pemerintah Australia mengisyaratkan untuk menghapus penggunaan vape sekali pakai.

Pengguna vape akan dikenai hukuman dua tahun penjara atas aturan larangan tersebut.

Alasan vape dilarang di Australia

Menurut Butler, kebiasaan merokok menggunakan vape sekali pakai telah menciptakan generasi baru yang memiliki ketergantungan terhadap nikotin.

Oleh sebab itu, larangan penggunaan vape diharapkan mampu menekan penggunaan rokok elektrik tersebut di kalangan masyarakat Australia.

"(Vape) tidak dijual sebagai produk rekreasi, terutama yang tidak ditargetkan untuk anak-anak kita, tetapi itulah yang terjadi. Sebagian besar vape mengandung nikotin dan anak-anak menjadi kecanduan," kata dia, masih dari sumber yang sama.

Namun, pada Maret 2024, impor vape secara pribadi akan dilarang. Begitu pun dengan impor vape non-terapeutik.

Vape atau rokok elektrik adalah perangkat bertenaga baterai lithium yang memiliki kartrid berisi cairan yang mengandung nikotin, perasa buatan, dan berbagai bahan kimia lainnya.

Dikutip dari BBC, ilmuwan di Australia telah mempelajari bahwa cairan yang digunakan di dalam vape mengandung bahan kimia yang berdampak bagi kesehatan paru-paru.

Hal serupa juga diungkap dari Johns Hopkins University yang mengaitkan praktik ini dengan penyakit paru-paru kronis dan asma.

Namun, para ahli lainnya memperingatkan bahwa belum cukup banyak yang diketahui tentang dampak penggunaan vape sekali pakai untuk kesehatan dalam jangka waktu panjang.

Baca juga: Bocah 12 Tahun Divonis Paru-paru Kolaps dan Koma Selama 4 Hari akibat Kecanduan Vape

Halaman:

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com