Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Gencatan Senjata Hamas-Israel di Jalur Gaza Palestina Diperpanjang

Kompas.com - 28/11/2023, 17:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pasukan tentara Hamas dan Israel setuju memperpanjang waktu gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina.

Gencatan senjata diperpanjang untuk membebaskan lebih banyak tahanan perang dari kedua pihak, Hamas dan Israel.

Diberitakan Reuters (27/11/2023), gencatan senjata pertama kali dimulai pada Jumat (24/11/2023) pukul 07.00 pagi waktu setempat.

Kedua belah pihak menyetujui gencatan senjata selama empat hari melalui perundingan yang ditengahi oleh Qatar, AS, dan Mesir.

"(Selama gencatan senjata) tidak akan ada serangan apa pun. Tidak ada gerakan militer, tidak ada ekspansi, tidak ada apa-apa," ujar Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed Al-Khulaifi.

Gencatan senjata ini dilakukan untuk membebaskan 50 wanita, anak-anak, dan remaja di bawah usia 19 tahun asal Israel yang disandera Hamas.

Sebagai gantinya, mereka ditukar dengan 150 wanita dan remaja Palestina yang ditahan Israel.

Kesepakatan ini juga membuat lebih banyak bantuan darurat dan bahan bakar masuk ke Gaza.

Setelah gencatan senjata berakhir pada Senin (27/11/2023), pihak Hamas dan Israel sepakat memperpanjang gencatan senjata selama dua hari lagi.

Baca juga: Hamas dan Israel Bebaskan Sandera di Hari Pertama Gencatan Senjata


Alasan gencatan senjata diperpanjang

Gencatan senjata antara Hamas dan Israel diperpanjang selama dua hari di beberapa jam sebelum gencatan senjata pertama berakhir pada hari Senin.

“Qatar mengumumkan bahwa, sebagai bagian dari mediasi yang sedang berlangsung, kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan selama dua hari tambahan di Jalur Gaza,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansar, dikutip dari Al Jazeera (27/11/2023).

Keputusan perpanjangan masa gencatan ini disambut oleh keluarga di seluruh wilayah Palestina yang diduduki Israel.

Tidak hanya mengembalikan para tahanan, gencatan senjata membuat warga Palestina di Jalur Gaza mendapatkan bantuan. Ini terutama bagi mereka yang terluka, mengungsi, kelaparan, atau dalam situasi sulit.

Menjelang perpanjangan masa gencatan senjata, Hamas harus membuat daftar sandera baru yang diusulkan untuk dibebaskan dan harus disetujui oleh Israel.

Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan tiga kali lipat jumlah tahanan Palestina.

Pertukaran tahanan tersebut sejauh ini terfokus pada perempuan dan anak di bawah umur dari Israel dan Palestina.

Baca juga: Apa Itu Gencatan Senjata yang Dilakukan Hamas dan Israel?

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com