Pada gencatan senjata pertama, Hamas membebaskan 50 sandera Israel sebagai imbalan dari 150 tahanan Palestina yang dilepaskan Israel.
Dilansir dari AP News (24/11/2023), mereka yang dibebaskan merupakan perempuan dan anak di bawah umur.
Sandera yang dibebaskan Hamas merupakan bagian dari 240 orang yang ditahan selama perang sejak awal Oktober 2023.
Sebaliknya, Israel dikabarkan menahan hampir 7.000 warga Palestina yang dituduh atau dihukum karena pelanggaran keamanan.
Sejalan dengan gencatan senjata, Israel juga mengizinkan lebih banyak bahan bakar dan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.
Hamas mengatakan ratusan truk yang membawa bantuan kemanusiaan dan bahan bakar diizinkan memasuki Gaza setiap hari sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.
Pasokan tersebut juga untuk pertama kalinya akan mencapai wilayah Gaza utara yang menjadi fokus serangan darat Israel.
Gencatan senjata membuat pertempuran berhenti sementara. Jet dan pasukan Israel menahan tembakan, sementara tentara Hamas menahan diri untuk tidak menembakkan roket.
Hamas mengatakan pesawat-pesawat tempur Israel akan berhenti terbang di atas Gaza selatan selama gencatan senjata dan selama enam jam setiap hari di wilayah utara.
Sayangnya, kabinet di Israel justru menyatakan akan melanjutkan serangan terhadap Hamas di Gaza segera setelah gencatan senjata berakhir.
Sementara Hamas mengatakan mereka tetap bersiap untuk mengambil tindakan yang diperlukan selama gencatan senjata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.