Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jantung Bumi Berdetak Setiap 27 Juta Tahun Sekali dan Picu Kepunahan Massal, Kapan Berdetak Lagi?

Kompas.com - 16/11/2023, 12:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Misalnya, pada 1920-an dan 1930-an, para ilmuwan pada masa itu berpendapat, peristiwa geologi besar mempunyai siklus 30 juta tahun.

Sementara pada 1980-an dan 1990-an, para peneliti menggunakan peristiwa-peristiwa geologi dengan tanggal terbaik pada saat itu untuk memberi mereka rentang waktu.

Sebagai contoh, mereka menandai "denyutan" Bumi dalam siklus selama 26,2 juta hingga 30,6 juta tahun.

Kini, siklus 27,5 juta tahun sekali tampaknya menjadi waktu yang tepat untuk memperkirakan detak jantung Bumi.

Sebuah penelitian pada akhir 2020 oleh penulis yang sama menunjukkan, periode 27,5 juta tahun ini juga merupakan saat terjadinya kepunahan massal.

Namun demikian, ahli geologi tektonik dari University of Adelaide, Australia, Alan Collins mengaku, penelitian oleh Muller dan Dutkiewicz pada 2018 menggambarkan peristiwa ini lebih baik.

Penelitian pada 2018 dari dua peneliti University of Sydney, Australia itu mengamati siklus karbon Bumi dan lempeng tektonik.

Adapun kesimpulannya, siklus tersebut berlangsung sekitar 26 juta tahun sekali.

Collins menjelaskan, penelitian terbaru oleh Rampino dan rekannya ini mengamati banyak peristiwa bersifat sebab akibat.

Artinya, satu peristiwa secara langsung menyebabkan peristiwa lainnya, sehingga beberapa dari 89 peristiwa tersebut saling berkaitan.

"Meski begitu, siklus 26-30 juta tahun ini tampaknya nyata dan dalam jangka waktu yang lebih lama. Juga tidak jelas apa penyebab mendasarnya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com