Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tsunami Mematikan di Indonesia pada Rentang 1990-2000, Ada di Mana Saja?

Kompas.com - 15/11/2023, 11:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada era 90-an atau dari tahun 1990 sampai dengan 2000, terdapat setidaknya tujuh tsunami mematikan di Indonesia.

Tsunami yang menyebabkan korban jiwa itu disebabkan oleh aktivitas gempa yang ada di laut, sehingga sering disebut sebagai gempa laut.

Hal tersebut disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui unggahan akun Instagram resminya, @infobmkg, yang terbagi menjadi dua klip video.

Baca juga: Letusan Gunung Krakatau 140 Tahun yang Lalu, Memicu Tsunami Besar dan Mengubah Cuaca Dunia

Lantas, di wilayah mana saja tujuh tsunami tersebut terjadi?

7 tsunami mematikan di Indonesia

Selengkapnya, berikut tujuh tsunami mematikan yang pernah terjadi di Indonesia di era '90-an:

1. Timur laut Pulau Flores

Gempa bumi dengan magnitudo 7,8 mengguncang bagian timur laut Pulau Flores pada 12 Desember 1992.

Gempa yang terjadi di kedalaman 20,4 kilometer di bawah laut itu menyebabkan gelombang tinggi sejauh 300 meter ke daratan.

Tsunami itu kemudian menyebabkan hilangnya Pulau Babi dan Desa Riankroko.

Tercatat 1.952 orang meninggal, 2.126 orang luka-luka, 500 orang hilang, dan lebih dari 20.000 bangunan termasuk rumah-rumah rusak.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BMKG (@infobmkg)

2. Selatan Pulau Jawa

Pada 2 Juni 1994, masyarakat di Banyuwangi digemparkan dengan gempa bermagnitudo 7,2.

Gempa tersebut berpusat di laut bagian timur pantai selatan Pulau Jawa pada kedalaman 18 kilometer. Pusat dari gempa ini berdekatan dengan ujung timur palung Jawa.

Menurut saksi mata, getaran gempa yang terjadi terasa cukup lambat yang memicu gelombang tsunami setinggi 14 meter.

Tsunami itu kemudian mengakibatkan 223 orang meninggal dunia, 22 orang hilang, 440 orang luka-luka, dan sekitar 720 bangunan rusak parah.

Baca juga: Bagaimana Proses Terjadinya Tsunami? Berikut Penjelasannya

3. Utara Kota Dili

Utara Kota Dili, Pulau Timor diguncang gempa dengan magnitudo 6,8 pada 14 Mei 1995.

Gempa bumi yang berpusat di Selat Ombai tersebut menyebabkan tsunami lokal yang melanda tiga desa di utara DiIi.

Wilayah tersebut padahal tidak berdekatan dengan lokasi gempa pada saat kejadian, namun tsunami yang ada menimbulkan korban jiwa sebanyak 11 orang, serta 19 orang luka-luka dan 15 orang dinyatakan hilang.

Keadaan saat itu diperparah dengan lima gempa susulan dalam beberapa jam setelahnya.

4. Barat laut Pulau Sulawesi

Pada 1 Januari 1996 sore, gempa laut bermagnitudo 7,8 mengguncang barat laut Pulau Sulawesi.

Gempa tersebut berjarak 180 kilometer di sebelah utara Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Menurut analisis tektonik, gempa tersebut disebabkan oleh patahan yang bertepatan dengan pertemuan zona subduksi di bawah laut Sulawesi.

Gempa tersebut memicu gelombang tsunami sejauh 100 kilometer dari pusat gempa ke zona pantai pesisir barat laut Pulau Sulawesi.

Beberapa desa di sekitar pesisir pantai diterjang tsunami dengan tinggi mencapai 2 meter.

Tercatat, kejadian itu menyebabkan 9 orang tewas, 63 orang luka-luka, serta lebih dari 400 rumah hancur dan tidak layak huni.

Baca juga: Mengenal Mekanisme Peringatan Dini Tsunami dan Cara Evakuasinya

5. Pulau Biak bagian timur

Gempa bumi pernah terjadi pada 17 Februari 1996 yang pusatnya berada di laut dengan magnitudo 7,9 yang mengguncang Pulau Biak, Papua.

Gempa di kedalaman 8 kilometer itu dirasakan masyarakat Pulau Biak dan pulau-pulau sekitarnya.

Menurut analisis, gempa ini dikaitkan dengan lempeng Karolina Pasifik di bawah lempeng Bismarck, Australia.

Akibatnya, setelah gempa, tsunami cukup besar menerjang seluruh pesisir Pulau Biak dan pulau sekitarnya, seperti Pulau Yapen dan Pulau Owi.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BMKG (@infobmkg)

Tsunami tersebut juga menerjang bagian utara wilayah pesisir Pulau Papua, seperti Manokwari dan Sarmi.

Uniknya, di bagian timur Pulau Biak, tsunami datang 10 menit setelah terjadinya gempa.

Sedangkan bagian barat Pulau Biak yang berlawanan dengan sumber gempa, tsunami menerjang dalam waktu 5 menit.

Tsunami tersebut mengakibatkan 110 orang meninggal dunia, 51 orang hilang, 423 orang luka-luka, lebih dari 10.000 orang mengungsi, dan 5.043 rumah rusak.

Baca juga: Catatan Sejarah Gempa dan Tsunami Terburuk di Eropa, 100.000 Orang Tewas

6. Pulau Taliabu bagian utara

Gempa di laut bermagnitudo 7,7 di wilayah Pulau Taliabu memicu gelombang tsunami setinggi 3 meter pada 29 November 1998.

Gempa yang terjadi pada malam hari dan berasal dari Laut Maluku itu memiliki kedalaman 33 kilometer.

Akibatnya, sebanyak 34 orang meninggal dunia, 8 orang hilang, serta 672 bangunan rusak berat.

Sebagian besar warga yang tewas terjadi di bagian barat Mangole, sebuah pulau penghasil kayu berpenduduk 38.000 jiwa di dekat pusat gempa.

7. Pulau Banggai bagian timur

Pada tanggal 4 Mei 2000, wilayah timur Pulau Sulawesi dilanda gempa bumi dengan magnitudo 7,6 di kedalaman 26 kilometer.

Gempa itu kemudian memicu munculnya tsunami setinggi 3 meter di pesisir Luwuk, Banggai Kepulauan, dan Banggai Laut.

Tak sampai di situ, muncul gempa susulan terjadi sebanyak 9 kali.

Tercatat, sebanyak 54 orang meninggal dunia, 246 orang luka-luka, lebih dari 19.000 rumah rusak, serta 170.000 orang kehilangan tempat tinggalnya.

Baca juga: Asteroid yang Musnahkan Dinosaurus 66 Juta Tahun Lalu Picu Tsunami Raksasa

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: Tsunami, Tanda-Tanda dan Cara Menghadapinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Tren
Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Tren
Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Tren
Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com