Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Tidak Boleh Menyeduh Susu Ibu Hamil dengan Air Panas?

Kompas.com - 15/11/2023, 10:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan yang menyebutkan susu ibu hamil tidak boleh diseduh dengan air panas beredar di media sosial.

Unggahan tersebut awalnya dibagikan pengguna akun @FOOD***, Senin (13/11/2023).

Menurutnya, air panas dapat merusak zat besi yang terkandung di susu ibu hamil berbentuk bubuk tersebut.

"Emang bener ya susu bumil ga boleh diseduh pake air panas karna merusak zat besinya? dulu pas hamil aku kl bikin susu selalu pake air panas full soalnya," tulis pengunggah.

Tak hanya itu, disebutkan susu ibu hamil lebih disarankan diseduh menggunakan air es.

Hingga Rabu (15/11/2023), unggahan tersebut telah tayang sebanyak 1,4 juta kali, disukai 5.000 warganet, dan dibagikan 515 kali.

Baca juga: Benarkah Susu Bubuk Harus Disimpan dalam Bungkus Aluminium Foil?


Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Susu Setiap Hari?

Air panas untuk menyeduh susu

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi RSIA Anugerah Semarang Indra Adi Susianto mengungkapkan, air yang digunakan untuk menyeduh susu ibu hamil maupun susu bubuk lainnya harus bersuhu panas. 

Meski begitu, air untuk menyeduh susu tersebut tidaklah air panas yang baru mendidih.

"Pada 2007, WHO menyarankan mengencerkan susu bubuk dalam air pada suhu minimal 70 derajat Celsius untuk menonaktifkan E sakazakii," jelasnya kepada Kompas.com, Selasa (14/11/2023).

Enterobacter sakazakii atau E sakazakii, kata Adi, merupakan bakteri yang ditemukan dalam kasus bayi terinfeksi meningitis atau peradangan pada lapisan pelindung otak dan saraf tulang belakang.

Baca juga: Waktu Terbaik untuk Minum Susu, Pagi atau Malam?

Menurutnya, sebuah penelitian menunjukkan terdapat 141 jenis susu bubuk yang positif mengandung E sakazakii dalam sebuah negara.

Infeksi E sakazakii di susu bubuk juga dilaporkan hingga saat ini masih terjadi di beberapa negara.

Kasus penularan bakteri tersebut berisiko terbesar pada bayi, terutama bayi yang lahir dengan berat badan sangat rendah atau kurang dari 1,5 kg.

"Meskipun resiko terbesar (E. sakazakii) terkena pada usia bayi, bakteri ini dapat menginfeksi pada segala usia," tambahnya.

Di sisi lain, Adi menyebutkan, WHO juga menyarankan susu bubuk yang sudah dilarutkan untuk disimpan dengan suhu di bawah 5 derajat Celsius. Susu tersebut juga harus segera dikonsumsi setelah diseduh.

Baca juga: Ini Cara Tepat Menyimpan Susu Bubuk

Air bersuhu panas melarutkan nutrisi susu

Ilustrasi susu bubuk. SHUTTERSTOCK/TOBIK Ilustrasi susu bubuk.
Adi menjelaskan, sebuah penelitian lain membuktikan air dengan suhu yang terlalu panas justru menyebabkan nutrisi susu ikut larut.

"Pada saat (susu) dipanaskan (di suhu) lebih 70 derajat Celsius, kandungan probiotik dan vitamin akan terurai sehingga manfaat susu jadi tidak ada," kata dia.

Berdasarkan hal tersebut, Adi menyarankan agar air yang aman untuk menyeduh susu bubuk atau susu ibu hamil sebaiknya memiliki suhu antara 50 sampai 70 derajat Celsius.

Pihaknya mengimbau pihak produsen susu formula untuk terus meningkatkan kualitas mikrobiologi produk mereka agar tidak terkontaminasi bakteri.

"Orangtua harus benar-benar mematuhi dua rekomendasi yang diterima secara luas oleh WHO (yaitu) menyiapkan susu (dengan suhu tepat) sebelum dikonsumsi dan menyimpan susu formula yang dilarutkan pada suhu kurang dari 5 derajat Celsius," imbuhnya.

Baca juga: 6 Manfaat Susu Kedelai bagi Kesehatan

Terpisah, ahli pangan dari Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Dodyk Pranowo membenarkan susu sebaiknya tidak dikonsumsi dengan air panas.

"Karena akan mendenaturasi protein yang ada dalam susu," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (14/11/2023).

Denaturasi protein adalah proses perubahan struktur lengkap dan karakteristik protein akibat adanya gangguan pada senyawa tersebut.

"(Denaturasi protein menyebabkan) manfaat susu yang kaya protein akan berkurang jauh," pungkasnya.

Baca juga: Ramai soal Susu Bisa Digoreng, Apa Dampaknya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com