Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah FOMO, Kini Muncul Fenomena FOPO, Apa Itu?

Kompas.com - 13/11/2023, 20:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Media sosial juga berperan dalam munculnya fenomena FOPO. Melalui media sosial yang membentuk image pengguna, seseorang dengan mudah dapat membandingkan diri mereka dengan orang lain.

Umumnya, FOPO terjadi ketika seseorang belum memiliki kesadaran terhadap identitas dirinya.

"Akhirnya membandingkan dirinya, sudah usia 30 tahun tetapi belum ada bisnis sendiri dan akhirnya mulai insecure karena hidup tidak sesuai harapan kebanyakan orang," tutur Novi.

Novi menambahkan, rata-rata orang Indonesia yang mengalami FOPO akan merasa takut jika dinilai jelek, salah, dan gagal.

Baca juga: Psikolog UGM Jelaskan Apa Itu FOPO dan Dampaknya bagi Kesehatan Mental

Cara mengatasi FOPO

Psikolog dan penulis buku The First Rule of Mastery: Stop Worrying about What People Think of You Michael Gervais membagikan tips untuk mengatasi FOPO.

Menurutnya, mengatasi FOPO perlu dilakukan untuk bertahan hidup. Berikut caranya:

1. Dengarkan mereka yang mengenal Anda

Memilah pendapat atau opini orang lain tentang diri Anda bisa dilakukan untuk mengatasi FOPO.

Gervais menyarankan agar seseorang hanya mempedulikan pendapat dari dua kelompok, yaitu:

  • Mereka yang benar-benar mengenal dan peduli kepada Anda
  • Mereka yang menemani Anda di masa sulit.

"Jika Anda ingin memperhatikan pendapat orang lain, pendapat yang penting bagi Anda adalah mereka yang telah membuat komitmen mendasar untuk peduli kepada Anda," tuturnya, dilansir dari Fast Company.

Pendapat siapa pun di luar kelompok tersebut tidak perlu dianggap terlalu penting.

Baca juga: Trending di Twitter gara-gara Konser Blackpink, Apa Itu FOMO?

2. Latihan pernapasan

Saat merasa FOPO, Anda bisa mengganti pikiran tersebut dengan latihan pernapasan dan self-talk, misalnya dengan membuang napas panjang.

Di saat yang sama, Gervais menyarankan agar Anda mengatakan narasi berikut kepada diri sendiri:

"Saya ingin menonjolkan diri saya yang jujur. Saya tidak akan terikat pada apa yang mungkin mereka pikirkan tentang saya," kata narasi itu.

Baca juga: Mengenal Fenomena FOMO lewat Pembatasan Akses Internet di Papua

3. Bercengkrama dengan mereka yang bijaksana

Berbicara dengan mereka yang dianggap lebih bijaksana juga bisa mencegah munculnya FOPO.

Gervais mengatakan, mereka yang dianggap bijaksana adalah orang-orang yang memiliki pemahaman mendalam tentang cara kerja sesuatu.

"Bisa jadi psikolog, pelatih, atau keluarga yang lebih tua," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com