Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Polisi Korea Selatan soal Robot yang Tewaskan Seorang Pekerja

Kompas.com - 12/11/2023, 13:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pria di Korea Selatan tewas akibat tindakan sebuah robot yang bekerja di pusat distribusi sayuran di wilayah selatan Goseong, Korea Selatan, Selasa (7/11/2023).

Pria yang belum diketahui identitasnya tersebut kondisinya tak tertolong meskipun sudah dilarikan ke rumah sakit.

Dikutip dari Guardian, pria tersebut meninggal dengan luka di kepala dan dada setelah lengan robot mendorongnya ke conveyor belt yang sedang beroperasi.

Lantas apa penyebab robot tersebut mendorong pria tersebut ke dalam mesin yang sedang berjalan?

Penyebab kecelakaan karena robot

Robot mendorong pria berusia 40 tahun tersebut ke arah mesin yang sedang berjalan diduga karena gagal membedakan pria tersebut dengan kotak kardus.

Robot ini bertugas mengangkat kotak berisi paprika dan meletakkannya di atas palet yang ada di mesin yang sedang beroperasi.

Sayangnya, robot tersebut gagal mengidentifikasi pria itu dan malah menganggapnya sebagai sebuah kotak.

Dikutip dari Dailymail, polisi mengatakan, bukti awal menunjukkan bahwa kesalahan manusia mungkin menjadi faktor kematian pria ini.

Robot "pembunuh" ini adalah salah satu dari dua mesin pick and place yang dipakai di fasilitas ini yang bertugas mengemas paprika dan sayuran untuk diekspor ke negara Asia lainnya.

Polisi telah bekerja sama dengan instansi terkait untuk menentukan mesin tersebut memiliki cacat teknis atau masalah keamanan lainnya.

Video yang ada menunjukkan, pria tersebut sedang bergerak di dekat robot sambil membawa kotak di tangannya.

Hal inilah yang diduga memicu reaksi mesin ini. Menurut polisi, sensor robot tersebut sebetulnya telah mengidentifikasi kotak yang tengah dibawa korban.

Kepala Departemen Investigasi Kantor Polisi Gosong Kang Jin-gi mengatakan, mesin ini sebenarnya mesin umum yang dipakai di komunitas pertanian Korea Selatan.

“Itu bukanlah robot canggih yang didukung kecerdasan buatan, namun sebuah mesin yang hanya mengambil kotak-kotak dan menaruhnya di atas palet,” kata Kang Jin-gi.

Hal serupa juga dikatakan oleh seorang pejabat terkait.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Mengonsumsi Daun Sambung Nyawa

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Mengonsumsi Daun Sambung Nyawa

Tren
Korlantas Polri: Nomor SIM Akan Diganti NIK KTP mulai 2025

Korlantas Polri: Nomor SIM Akan Diganti NIK KTP mulai 2025

Tren
Bisakah Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan Cair Sebelum Pensiun?

Bisakah Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan Cair Sebelum Pensiun?

Tren
Ini Nasib Barang yang Tertahan Bea Cukai tapi Tidak Diambil Pemiliknya

Ini Nasib Barang yang Tertahan Bea Cukai tapi Tidak Diambil Pemiliknya

Tren
Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Tren
Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Tren
Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Tren
Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Tren
6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

Tren
7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

Tren
Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com