KOMPAS.com - Vitamin adalah sekelompok senyawa organik yang memiliki fungsi penting dalam metabolisme dan tidak dapat dihasilkan sendiri oleh tubuh.
Vitamin sendiri dapat ditemukan dalam beberapa jenis makanan seperti sayuran, buah-buahan, ikan, daging, kacang-kacangan dan lainnya. Selain itu, vitamin tambahan juga bisa didapatkan dari suplemen obat.
Ada banyak sekali varian vitamin, mulai dari vitamin A, B, C, D, E, dan K, di mana masing-masing jenis memiliki fungsi dan manfaat yang berbeda-beda bagi kesehatan.
Dinamakan berurutan abjad, tapi mengapa selepas vitamin E langsung vitamin K? Mengapa tak ada vitamin F, G, H, I, dan J?
Baca juga: Influencer AS Terkena Bakteri Pemakan Daging Setelah Suntik Vitamin Peluruh Lemak, Begini Kisahnya
Lima vitamin pertama, yaitu A, B, C, D, dan E mendapatkan nama berurutannya ketika ditemukan satu demi satu selama pencarian obat untuk penyakit-penyakit umum di awal abad ke-20.
Dilansir dari Washingtoncitypaper (23/1/2015), dahulu kala banyak penyakit yang disebabkan oleh terbatasnya asupan makanan segar, misalnya penyakit kudis karena kekurangan vitamin C dan menyebabkan gusi para pelaut berdarah dan beri-beri yang disebabkan karena kekurangan vitamin B dan B1.
Setelah terobosan ini, perburuan vitamin secara besar-besaran pun dimulai. Di mana, sebagian besar alfabet pada suatu saat digunakan untuk memberi nama hasil penemuan.
Awalnya, asumsinya adalah bahwa setiap penemuan baru akan mendapatkan huruf berikutnya.
Namun sistem tersebut menjadi kacau ketika banyak vitamin setelah vitamin E yang kemudian diidentifikasi kembali sebagai vitamin dalam B kompleks, sehingga diberi sebutan antara B2 dan B12.
Selain itu, Jerman memberontak dan memutuskan untuk memberikan huruf berdasarkan relevansi medis ketimbang urutan penemuan. Berikut rinciannya:
Saat ini, vitamin F dikenal sebagai asam lemak esensial, dari varietas omega-3 dan omega-6 yang kemungkinan dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Vitamin G adalah pemberian nama Amerika untuk apa yang orang Inggris sebut vitamin B2. Akhirnya gencatan senjata diumumkan, dan sekarang vitamin itu disebut sebagai riboflavin.
H adalah salah satu yang diberi nama berdasarkan skema Jerman, yang merupakan singkatan dari Haut.
Haut adalah bahasa Jerman untuk “kulit”, kini vitamin ini disebut B7 atau biotin.
Sedangkan vitamin I dikatakan mempunyai peran dalam pencernaan, dan sejak itu telah diidentifikasi sebagai anggota kelompok B.