Pada 2021, perempuan muda berinisial AM melaporkan situs tersebut dengan dugaan sengaja memasangkan dirinya saat masih berusia 11 tahun dengan pria yang mengeksploitasinya secara seksual.
Saat AM berusia 11 tahun di 2014, Omegle memasangkannya dengan pria bernama Ryan Scott Fordyce yang berusia tiga puluhan akhir.
AM sering diminta mengirim foto-foto vulgar kepada Ryan. Dia diancam fotonya disebarkan. Kejadian ini berlangsung hinga dia berusia 15 tahun.
Peristiwa itu membuat AM mengalami berbagai gangguan kesehatan. Dia pun menuntut ganti rugi 22 juta dollar atau setara dengan Rp 344,8 miliar ke Omegle.
Ryan pada 2021 dijatuhi hukuman penjara di Kanada karena mengeksploitasi AM dan perempuan-perempuan lain.
Tak hanya satu kasus itu, dilansir dari Wired (9/11/2023), terdapat 608.601 laporan eksploitasi anak lewat Omegle pada 2022.
Baca juga: Situs Kemenhan.go.id Diduga Diretas, Pihak Kemenhan Buka Suara
Dari gugatan AM terhadap Omegle, hakim mengungkapkan desain situs tersebut bersalah dan tidak memenuhi aturan yang berlaku pada Juli 2023.
Seharusnya, Omegle mempunyai desain yang mencegah anak di bawah umur bertemu orang dewasa saat menggunakan situs tersebut.
Carrie Goldberg pengacara yang mewakili AM mengungkapkan, Lief setuju Omegle ditutup agar gugatan tersebut dicabut.
“Penutupan permanen Omegle adalah persyaratan yang dinegosiasikan antara Omegle dan klien kami," katanya.
Lief sendiri mengeluhkan dirinya harus bersusah payah mendeteksi pelaku penyalahgunaan Omegle sekaligus menjaga situsnya tetap beroperasi.
Pada akhirnya, tekanan dan biaya untuk menjaga Omegle tetap beroperasi sangat besar.
“Pengoperasian Omegle tidak lagi berkelanjutan, baik secara finansial maupun psikologis. Sejujurnya, saya tidak ingin terkena serangan jantung di usia 30-an," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.