KOMPAS.com - Unggahan yang menginformasikan metode tes human papillomavirus (HPV) secara mandiri untuk mendeteksi kanker serviks atau kanker leher rahim, ramai di media sosial.
Unggahan tersebut dibuat oleh akun media sosial X (dulu Twitter) @18fe***, Rabu (8/11/2023) malam.
Tampak dalam foto yang diunggah, sebuah alat swab untuk skrining HPV DNA dengan tujuan mencari materi genetik virus HPV penyebab kanker leher rahim.
"Siapa pun yg confess kmrn kl dia nemu tes buat hpv kanker vagina skrg bisa dilakuin sendiri, thankyou bgt!!" tulis pengunggah.
Hingga Kamis (9/11/2023) malam, unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 200.000 kali, disukai 1.700 pengguna, dan diunggah ulang oleh lebih dari 235 warganet.
Lantas, benarkah kanker serviks dapat dideteksi menggunakan tes secara mandiri?
Baca juga: Program Vaksin HPV Disebut Bertujuan Memandulkan, Kemenkes: Hoaks!
Baca juga: Ramai soal Makan Tempe Disebut Bisa Memicu Kanker Serviks, Benarkah?
Saat dikonfirmasi, dokter spesialis kandungan dan kebidanan di Rumah Sakit Brawijaya Antasari Jakarta, Dinda Derdameisya mengaku belum pernah mengetahui tes deteksi kanker serviks mandiri.
Namun, menurutnya, akan sulit untuk mendeteksi secara mandiri karena sampel yang harus diambil berada di lokasi yang sulit terjangkau, yakni di bagian serviks.
"Dan di serviks itu pun di bagian sel tertentu, sel di mana perubahan antara sel epitel dengan sel kuboid," jelas Dinda kepada Kompas.com, Kamis (9/11/2023).
Pengambilan sampel untuk mendeteksi keberadaan virus penyebab kanker leher rahim bukan hanya dengan cara memasukkan alat ke vagina.
Baca juga: 7 Gejala Kanker Serviks yang Jarang Disadari, Wanita Wajib Tahu
Oleh karena itu, Dinda melanjutkan, idealnya langkah ini perlu bantuan seorang profesional.
"Apalagi orang yang ngerjain sendiri. Dokter saja belum tentu bisa ngerjain sendiri untuk diri sendiri, jadi memang harus ada yang membantu," ungkapnya.
Sebagai informasi, deteksi kanker serviks dengan metode HPV DNA berbeda dengan metode pap smear.
Pap smear adalah metode yang memberikan hasil berupa visualisasi atau gambaran adanya kelainan yang sudah terjadi pada sel-sel leher rahim.
Baca juga: Apa Itu Kanker Serviks?
Sedangkan, HPV DNA mencari keberadaan materi genetik virus pada sel-sel leher rahim, meski belum ada perubahan menonjol pada sel-sel.