Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria AS Pesan 4 iPhone 15 Pro Max Malah Dikirimi 60 Unit, Kok Bisa?

Kompas.com - 08/11/2023, 10:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pengguna TikTok asal Amerika Serikat (AS) dengan nama akun @legends_gio mengaku mendapatkan 60 unit iPhone 15 Pro Max padahal ia hanya memesan sebanyak 4 unit.

Cerita itu ia bagikan di akun media sosialnya pada 1 November 2023.

Laki-laki bernama Giovanni Petruzziello itu mengaku memesan iPhone 15 Pro Max dengan memori penyimpanan 1TB dan 3 iPhone 15 Pro Maz dengan memori penyimpanan 256 GB.

“Jadi saya pesan empat iPhone 15 Pro Max langsung dari Apple. Dan saya memesannya pada bulan September,” ujarnya dalam videonya sebagaimana dikutip dari DailyDot.

“Satu untuk saya, tiga lainnya untuk rekan media saya,” imbuhnya.

Unggahan TikTok Giovanni itu kemudian viral sehingga mendapat lebih dari 1,6 juta suka dan puluhan ribu komentar.

@legends_gio Someone reallyyy screwed up ???? #fyp ? original sound - Legends_gio

Baca juga: Beli iPhone 15 Pro Max di Singapura, Simak Cara Hitung Pajaknya

Mendapat 3 paket kiriman besar

Gio bercerita, awalnya ia menerima sebuah kotak kecil yang berisi salah satu iPhone pesanannya.

Namun, dirinya tak menduga ternyata ada tiga paket lain yang lebih besar dan tidak ia ketahui isinya.

“Tiga paket identik, sebesar itu. Saya seperti, 'Apa itu, sepertinya saya tidak memesan apa pun, jadi saya membawanya ke dalam, mengambil pisau, dan membukanya’,” ungkapnya.

Saat dibuka, rupanya berisi setumpuk kotak iPhone yang semuanya memiliki memori penyimpanan berukuran satu terabyte.

“Kemana barang-barang ini harus dibawa?” tanya Gio.

Setelah itu, Gio mencoba untuk melakukan perhitungan singkat dan mendapatkan bahwa ponsel tersebut bernilai lebih dari 100.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,56 miliar.

“Ada 20 per kotak ya, 20 per kotak. Anda memiliki sekitar 60 buah di sini dengan harga 1.700  dollar AS per buah. Lebih dari 100.000 dollar AS pendapatan (Apple), hilang,” katanya.

Baca juga: Mengapa Apel di Logo Apple Tidak Utuh?

Kemungkinan penyebab

Sehari kemudian, ia mengunggah video lain di akun TikToknya mencoba untuk mengungkapkan kemungkinan di balik kejadian itu.

“Iya, itu benar-benar kecelakaan,” jawab Gio kepada salah satu warganet seperti dilansir dari PhilStarLife.

Ia sempat ditagih untuk segera membayar ponsel tersebut, namun hanya untuk empat iPhone sesuai pesanan yang ia lakukan.

“Saya ditagih untuk jumlah penuh dari empat ponsel di kartu saya yang saya berikan kepadanya (penjual) melalui telepon saat saya memesan,” ucapnya.

Ia menduga, sejumlah iPhone 15 Pro Max yang diterimanya mungkin adalah stok dagangan milik orang lain. Di mana perwakilan Apple salah dalam memasukkan alamat pengiriman.

"Dia pasti telah memesan untuk masyarakat umum karena mereka mendapatkan stok untuk ponsel-ponsel ini. Dia pasti telah memesan dalam jumlah besar setelah dia memesan milik saya dan menyalin dan menempelkan alamat saya ketika dia mengira telah menyalin dan menempelkan alamat lain," jelasnya.

"Ini adalah asumsi saya atas apa yang sebenarnya terjadi," sambungnya.

Baca juga: Cara Download Lagu di iTunes atau Apple Music

Berencana untuk menyimpannya

Gio lantas mengatakan bahwa dia tidak berencana untuk menjualnya, tetapi menyimpannya di rumah sampai seseorang dari Apple menghubunginya.

Menurut undang-undang federal AS, penerima barang gratisan dapat menyimpan barang tersebut dan tidak berkewajiban membayar atau mengembalikannya.

Mereka yang menerima barang gratisan dapat memperlakukan barang tersebut sebagai "hadiah tanpa syarat" dan dapat menggunakan atau membuangnya sesuka mereka.

Meskipun Apple belum merilis pernyataan apa pun mengenai masalah ini, mereka mungkin membuat ponsel tersebut tidak dapat digunakan jika diinginkan.

Apple dapat menonaktifkan unit iPhone mereka tanpa menagihnya kembali seperti kasus penjarahan selama protes Black Lives Matter pada Juni 2020 lalu.

Baca juga: Cara Daftar iCloud atau Membuat Apple ID, Mudah Bisa lewat HP

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Blunder Kemendikbud Ristek soal Respons Kenaikan UKT | Listyo Sigit Jadi Kapolri Terlama Era Jokowi

[POPULER TREN] Blunder Kemendikbud Ristek soal Respons Kenaikan UKT | Listyo Sigit Jadi Kapolri Terlama Era Jokowi

Tren
Google Perkenalkan Fitur AI Overview di Ajang Google I/O 2024, Apa Itu?

Google Perkenalkan Fitur AI Overview di Ajang Google I/O 2024, Apa Itu?

Tren
Status BPJS Kesehatan Nonaktif Usai Resign, Bagaimana Mengaktifkannya?

Status BPJS Kesehatan Nonaktif Usai Resign, Bagaimana Mengaktifkannya?

Tren
Potensi Manfaat Mengonsumsi Edamame untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Potensi Manfaat Mengonsumsi Edamame untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Sejarah Lahirnya Budi Utomo 20 Mei 1908, Simbol Kebangkitan Nasional

Sejarah Lahirnya Budi Utomo 20 Mei 1908, Simbol Kebangkitan Nasional

Tren
7 Hewan Tercepat di Lautan, Ada yang Mampu Berenang hingga 110 Kilometer per Jam

7 Hewan Tercepat di Lautan, Ada yang Mampu Berenang hingga 110 Kilometer per Jam

Tren
Ritual Thudong 2024 Dimulai dari Semarang, Ini Alasannya

Ritual Thudong 2024 Dimulai dari Semarang, Ini Alasannya

Tren
Tampilan WhatsApp di iPhone Berubah, Apa yang Beda?

Tampilan WhatsApp di iPhone Berubah, Apa yang Beda?

Tren
Daftar 9 KA New Generation, Ada Kelas Ekonomi hingga Eksekutif Luxury

Daftar 9 KA New Generation, Ada Kelas Ekonomi hingga Eksekutif Luxury

Tren
20 Mei 2024 Hari Kebangkitan Nasional, Libur Tanggal Merah atau Tidak?

20 Mei 2024 Hari Kebangkitan Nasional, Libur Tanggal Merah atau Tidak?

Tren
Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan antara Oat dan Gandum

Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan antara Oat dan Gandum

Tren
Separator Jalur Lambat dan Cepat Ring Road Yogyakarta Tak Jadi Dibongkar, Ini Penggantinya

Separator Jalur Lambat dan Cepat Ring Road Yogyakarta Tak Jadi Dibongkar, Ini Penggantinya

Tren
50 Link Twibbon dan Ucapan Harkitnas 2024, Penuh Semangat dan Makna

50 Link Twibbon dan Ucapan Harkitnas 2024, Penuh Semangat dan Makna

Tren
Ikan Nila Disebut Suka Membuat Lubang di Dasar Sungai, untuk Apa? Ini Penjelasan Pakar

Ikan Nila Disebut Suka Membuat Lubang di Dasar Sungai, untuk Apa? Ini Penjelasan Pakar

Tren
BMKG Ungkap Wilayah DIY yang Berpotensi Alami Kekeringan Mei 2024, di Mana Saja?

BMKG Ungkap Wilayah DIY yang Berpotensi Alami Kekeringan Mei 2024, di Mana Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com