Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Fenomena Fatamorgana Bisa Terjadi? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 29/10/2023, 17:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

1. Fatamorgana superior

Jenis ini umum terjadi di musim semi dan panas, ketika suhu laut jauh lebih dingin dibandingkan udara panas di musim panas.

Udara yang paling dekat dengan air lebih dingin daripada udara di atasnya. Hal ini menciptakan gradien suhu dan kepadatan.

Kemudian menyebabkan cahaya yang dipantulkan oleh suatu benda – seperti kapal, gunung es, atau pulau di dekatnya – membelok.

Baca juga: Apa yang Menyebabkan Terjadinya Pasang Surut Air Laut? Berikut Penjelasannya

Cahaya yang membelok ke arah udara yang lebih dingin di permukaan laut menciptakan fatamorgana. Hal ini menyebabkan objek tampak lebih tinggi dari yang sebenarnya.

Itu karena mata Anda mengharapkan cahaya merambat dalam garis lurus, sehingga mata menafsirkan objek berada di tempat yang berbeda karena cahaya yang dibelokkan.

Penampakan Flying Dutchman, si kapal Hantu, juga diduga merupakan salah satu fenomena fatamorgana.

Baca juga: Jadi Batu Paling Mahal, Begini Proses Alami Terbentuknya Berlian

2. Fatamorgana inferior

Jenis ini umumnya terjadi di gurun atau di jalanan yang panas, ketika permukaan dan udara di sekitarnya lebih hangat dibandingkan udara di atasnya.

Saat melihat fatamorgana ini, Ansa biasanya berada di atas lapisan udara terhangat, kemudian cahaya yang datang dari atas dibelokkan menuju udara yang lebih dingin.

Karena mata mengantisipasi bahwa cahaya akan bergerak dalam garis lurus, maka mata menafsirkan gambar menjadi lebih rendah dan terbalik.

Baca juga: Bagaimana Proses Terbentuknya Bumi 4,5 Miliar Tahun Lalu?

Dan terciptalah gambaran langit yang bisa tampak seperti permukaan air di dasar gurun.

Dalam kedua kasus tersebut, fatamorgana dapat terlihat sangat bergantung pada posisi dan sudut penerimaan.

Perubahan kecil pada posisi Anda, dapat menyebabkan fenomena fatamorgana menghilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com