Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Sebut Belum Ada Obat Spesifik untuk Cacar Monyet, Bagaimana Pengobatannya?

Kompas.com - 28/10/2023, 08:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Data terbaru dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkapkan, terdapat 17 pasien yang positif cacar monyet per Kamis (26/10/2023) pukul 19.00 WIB.

Satu pasien di antaranya sudah dinyatakan sembuh, sementara sisanya tengah menjalani isolasi di rumah sakit dengan gejala ringan berupa demam, sakit kepala, nyeri otot, mual, dan muntah.

Data Kemenkes, para pasien seluruhnya merupakan laki-laki berusia 25 sampai 50 tahun. Mereka tertular cacar monyet dari kontak seksual.

Selain itu, terdapat juga sembilan orang suspek atau terduga bergejala cacar monyet dan dua orang probable yang menunggu hasil tes PCR.

Sementara 20 orang lainnya dinyatakan negatif cacar monyet atau monkeypox.

Lalu, bagaimana pengobatan pasien cacar monyet dan bisakah mereka sembuh?

Baca juga: Indonesia Kembali Konfirmasi Kasus Cacar Monyet, Simak Cara Penularan dan Gejalanya


Perawatan cacar monyet

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, penyebaran cacar monyet terjadi karena kontak seksual.

"Data sampai saat ini, faktor resiko penularan karena kontak langsung dengan cairan nanah monkeypox pada lesi kulit penderita karena kontak seksual," jelasnya kepada Kompas.com, Jumat (27/10/2023).

"Sehingga risiko utama adalah berhubungan seks dengan berganti-ganti dan banyak pasangan seks," tambahnya.

Jika ada masyarakat yang diduga mengalami gejala cacar monyet, Nadia menyarankan agar segera menuju fasilitas kesehatan (faskes) untuk menjalani tes PCR.

Pemeriksaan PCR akan dilakukan oleh laboratorium Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kemenkes dibantu Labkesda DKI Jakarta.

"Segera ke faskes bila ada gejala dan lakukan isolasi diri serta tidak melakukan aktivitas seks," tandas Nadia.

Baca juga: 17 Orang Positif Cacar Monyet di Jakarta, Kemenkes Ungkap Cara Mencegah Penularan

Deteksi dini diperlukan agar pasien segera mendapatkan pengobatan. Upaya ini diperlukan untuk mencegah kematian.

Hal itu karena penderita cacar monyet memiliki tingkat kematian sekitar 1 persen.

Artinya, dari 100 kasus positif, ada satu korban berpotensi meninggal dunia.

Halaman:

Terkini Lainnya

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Tren
Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Tren
Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Tren
Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Tren
Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com