Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Gadungan Kenya Ditangkap Usai Menangkan 26 Kasus, Hakim Tidak Sadar

Kompas.com - 20/10/2023, 17:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pria asal Kenya bernama Brian Mwenda ditangkap aparat kepolisian setempat setelah perannya sebagai pengacara gadungan terungkap.

BBC melaporkan, Mwenda adalah seorang penyamar yang diduga mencuri identitas dari seorang pengacara sungguhan bernama Brian Mwenda Ntwiga.

Selama menjadi pengacara gadungan, Mwenda telah menangani puluhan kasus. Hebatnya, banyak kasus yang ia tangani menang.

Terungkapnya kasus pengacara gadungan Mwenda menjadi perhatian masyarakat Kenya selama beberapa hari terakhir.

Beberapa pihak menuntut supaya Mwenda segera diadili, namun sebagian orang lainnya memilih menjadi pendukung Mwenda.

Baca juga: Kisah Amar Bharati, Pria India yang Angkat Tangannya Selama 50 Tahun sampai Sulit Diturunkan, Mengapa?

Baca juga: Mengapa Pengacara Tetap Membela Orang yang Salah?

Tangani 26 perkara

Diberitakan NDTV, Mwenda telah memenangkan 26 kasus selama dirinya menjadi pengacara di Pengadilan Tinggi Kenya.

Mwenda mampu memerankan dirinya sebagai pengacara yang berkualitas untuk waktu yang cukup lama.

Kemampuannya membela klien bahkan tidak diragukan oleh hakim dan mereka tidak menyadari jika Mwenda bukanlah pengacara sungguhan.

Mwenda juga memiliki rekam jejak menangani semua kasus di depan hakim, hakim pengadilan banding, dan hakim pengadilan tinggi.

Baca juga: Kontroversi Penggunaan Robot Pengacara di Pengadilan

Awal mula aksi Brian Mwenda terbongkar

Peran pengacara gadungan yang dijalankan Mwenda terungkap ketika ia mengambil identitas seorang pengacara sungguhan bernama Brian Mwenda Ntwiga.

Ia menggunakan identitas samaran tersebut untuk mendaftarkan diri sebagai anggota Masyarakat Hukum Kenya (LSK).

Beberapa waktu kemudian, Ntwiga mengalami kesulitan karena ia tidak bisa masuk ke akunnya di LSK.

Ntwiga yang menyadari hal tersebut kemudian menghubungi Sekretariat LSK.

Setelah memberi tahu departemen TI tentang keluhannya, mereka mengetahui bahwa Ntwiga memang tidak bisa masuk.

Hal tersebut dikarenakan informasi dalam sistem, terutama alamat emailnya, bukan miliknya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com