Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Memaknai Hari Ulang Tahun

Kompas.com - 19/10/2023, 19:19 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Frangky Selamat*

RASANYA cuma di Indonesia, lagu “Happy Birthday to You” yang konon telah diperkenalkan sejak 1893, perlahan diganti dengan “Selamat Hari Ulang Tahun” dari Jamrud.

Dengan suara vokal khas Krisyanto, vokalis band cadas Jamrud, yang keras dan cenderung kasar, lagu yang dirilis pertama kali pada Februari 2002 dan termuat dalam album "Sydney 090102" seolah menjadi penanda ucapan selamat di berbagai perayaan hari ulang tahun.

Begini lirik lagu yang ditulis oleh Azis Mangasi Siagian, salah seorang personel Jamrud:

Hari ini hari yang kau tunggu.
Bertambah satu tahun usiamu, bahagialah kamu.
Yang kuberi bukan jam dan cincin.
Bukan seikat bunga, atau puisi, juga kalung hati.
Maaf, bukannya pelit.
Atau nggak mau ngemodal dikit.
Yang ingin aku beri padamu doa s'tulus hati.
S'moga Tuhan melindungi kamu.
Serta tercapai semua angan dan cita-citamu.
Mudah-mudahan dib'ri umur panjang.
Sehat selama-lamanya.
S'moga Tuhan melindungi kamu.
Serta tercapai semua angan dan cita-citamu.
Mudah-mudahan dib'ri umur panjang.
Sehat selama-lamanya.
Mudah-mudahan dib'ri umur panjang.
Sehat selama-lamanya.
S'lamat ulang tahun.
S'lamat ulang tahun.

Lirik lagu ini mengungkapkan harapan dan rasa syukur kepada seseorang di hari ulang tahun. Begitu sederhana dan mudah dicerna. Seperti orang merayakan hari jadinya setiap tahun dan berlalu begitu saja.

Sejarah pertama tentang pesta ulang tahun berasal dari Alkitab. Dalam kitab Kejadian disebutkan bahwa Firaun mengadakan pesta untuk semua pejabatnya pada hari ulang tahunnya.

Pesta ulang tahun ini diperkirakan terjadi sekitar tahun 3000 SM. Namun tidak jelas apakah ini benar-benar hari ulang tahun Firaun, atau hari penobatannya.

Sejarah juga mencatat bahwa Jerman adalah negara pertama yang mendemokratisasi perayaan ulang tahun untuk anak-anak pada 1400-an.

Hari ulang tahun biasa ditandai dengan kue yang diberikan lilin yang lalu ditiup oleh sang empunya yang berulang tahun sambil memejamkan mata sembari mengucapkan doa, harapan dan rasa syukur.

Revolusi Industri menghadirkan kue ulang tahun dan lilin kepada masyarakat luas, karena bahan-bahannya dapat diproduksi secara massal sehingga harganya jauh lebih terjangkau.

Dua lilin yang ditiup dalam perayaan di Jerman pada abad pertengahan menandai dua hal. Lilin pertama sebagai tahun kehidupan yang menjadi tradisi dan lilin lainnya adalah penanda baik untuk tahun yang akan datang.

Konon asap dari tiupan lilin dipercaya sebagai pengusir roh jahat dan membawa keinginan seseorang ke surga, untuk memastikan keinginan tersebut menjadi kenyataan.

Bagi seseorang momen hari ulang tahun adalah saatnya bersyukur. Merasakan cinta dari orang sekitar berupa perhatian yang diberikan. Ajang untuk berkumpul dengan keluarga dan teman-teman. Mengingat kembali asal-usul, agar tidak menjadi “kacang lupa kulit”.

Hari ulang tahun organisasi

Momen hari ulang tahun pun tidak hanya urusan seseorang. Bagi organisasi juga menjadi momen penting.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemerintah Wajibkan Seluruh Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Pemerintah Wajibkan Seluruh Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Tren
Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Tren
Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Tren
Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Tren
OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

Tren
Mengenal PTN BH, Keistimewaan, dan Daftar Kampusnya

Mengenal PTN BH, Keistimewaan, dan Daftar Kampusnya

Tren
4 Obat Ini Tak Boleh Diminum Bersama Jahe, Ada Hipertensi dan Diabetes

4 Obat Ini Tak Boleh Diminum Bersama Jahe, Ada Hipertensi dan Diabetes

Tren
Pendaftaran Poltekip dan Poltekim Kemenkumham 2024: Jadwal, Persyaratan, dan Cara Daftarnya

Pendaftaran Poltekip dan Poltekim Kemenkumham 2024: Jadwal, Persyaratan, dan Cara Daftarnya

Tren
Jarang Diketahui, Ini 6 Efek Samping Terlalu Banyak Minum Es Teh Saat Cuaca Panas

Jarang Diketahui, Ini 6 Efek Samping Terlalu Banyak Minum Es Teh Saat Cuaca Panas

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com