Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamas Terbuka untuk Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel

Kompas.com - 10/10/2023, 02:42 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pejabat senior Hamas mengatakan, pihaknya terbuka untuk berunding mengenai kemungkinan gencatan senjata dengan Israel, setelah "mencapai targetnya."

Moussa Abu Marzouk mengatakan kepada Al Jazeera dalam sebuah wawancara telepon bahwa Hamas terbuka untuk “hal semacam itu” dan “semua dialog politik” ketika ditanya apakah Hamas bersedia membahas kemungkinan gencatan senjata.

Dikutip dari Reuters, militer Israel mengatakan mereka telah memanggil 300.000 tentara cadangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan memberlakukan blokade total terhadap Jalur Gaza.

Hal itu sebagai tanda bahwa Israel kemungkinan merencanakan serangan darat sebagai respons terhadap serangan akhir pekan lalu oleh kelompok bersenjata Hamas.

Baca juga: Bagaimana Pasukan Hamas Bisa Membobol Pertahanan Israel?


Hamas akan eksekusi tawanan

Sementara itu, setelah berjam-jam dibombardir secara intens oleh jet-jet Israel, Hamas mengatakan akan mengeksekusi seorang tawanan Israel jika rumah-rumah warga sipil dibom.

Di dalam wilayah Israel, Hamas masih bersembunyi di beberapa lokasi, dua hari setelah serangan yang menewaskan ratusan warga Israel dan menyandera puluhan orang.

Selain itu, serangan akhir pekan lalu juga dinilai menghancurkan reputasi Israel yang tak terkalahkan.

Jumlah korban tewas

Saluran TV Israel mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan Hamas telah meningkat menjadi 900 orang.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 687 warga Palestina telah tewas dan 3.726 luka-luka dalam serangan udara Israel di daerah kantong yang diblokade tersebut sejak Sabtu.

Juru bicara Hamas Abu Ubaida mengatakan kelompoknya telah bertindak sesuai dengan Islam dengan menjaga keamanan para tawanan Israel.

Namun sebagai imbalan atas setiap pemboman Israel terhadap rumah warga sipil tanpa peringatan, Israel akan mulai mengeksekusi tawanan warga sipil Israel dan menyiarkannya, kata dia.

Senada dengan Hamas, sayap bersenjata Jihad Islam, yang mengatakan pihaknya menahan lebih dari 30 tawanan Israel, meminta Israel menahan diri untuk tidak memukul warga sipil.

Hal itu diungkapkan kepada Israel jika mereka peduli dengan nasib warganya yang ditahan.

Baca juga: Mengapa Intelijen Israel Gagal Mengantisipasi Serangan Hamas?

Blokade makanan, bahan bakar, dan telekomunikasi

Situasi terkini perang Hamas-Israel. Asap membubung di atas gedung-gedung Kota Gaza pada Sabtu (7/10/2023), saat serangan udara Israel menghantam gedung Palestine Tower. Sedikitnya 70 orang dilaporkan tewas di Israel, sedangkan otoritas Gaza merilis jumlah korban tewas sebanyak 198 orang.AFP/MAHMUD HAMS Situasi terkini perang Hamas-Israel. Asap membubung di atas gedung-gedung Kota Gaza pada Sabtu (7/10/2023), saat serangan udara Israel menghantam gedung Palestine Tower. Sedikitnya 70 orang dilaporkan tewas di Israel, sedangkan otoritas Gaza merilis jumlah korban tewas sebanyak 198 orang.

Di Gaza, Israel melancarkan serangan balasan paling intensif yang pernah ada.

Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengumumkan blokade yang diperketat, yang akan mencegah bahkan makanan dan bahan bakar mencapai wilayah tersebut, yang merupakan rumah bagi 2,3 juta orang.

Saat malam tiba, serangan udara Israel menjadi lebih agresif, dan para saksi mengatakan beberapa markas besar keamanan dan kementerian Hamas terkena serangan. Serangan tersebut menghancurkan beberapa jalan dan rumah.

Israel juga mengebom markas besar perusahaan swasta Palestine Telecommunication Co., yang dapat berdampak pada layanan telepon darat, internet, dan telepon seluler.

Respons PBB

Dikutip dari CNBC, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan semua pihak untuk mengizinkan akses darurat kemanusiaan PBB terhadap warga sipil Palestina yang terjebak di Jalur Gaza.

“Situasi kemanusiaan di Gaza sangat mengerikan sebelum adanya permusuhan ini, dan sekarang kondisinya akan memburuk secara eksponensial,” kata Guterres kepada wartawan di PBB di New York.

“Bantuan dan masuknya pasokan penting ke Gaza harus difasilitasi dan PBB akan melanjutkan upaya memberikan bantuan untuk menanggapi kebutuhan ini,” kata Guterres.

Pihaknya juga menambahkan bahwa wilayah tersebut membutuhkan peralatan medis, makanan, bahan bakar, dan pasokan kemanusiaan lainnya.

“Saya mengimbau komunitas internasional untuk segera memobilisasi dukungan kemanusiaan untuk upaya ini,” tambah Guterres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 26-27 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 26-27 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88 | Rumput GBK Disorot

[POPULER TREN] Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88 | Rumput GBK Disorot

Tren
Daftar Lengkap Urutan Film Mad Max, Terbaru Furiosa

Daftar Lengkap Urutan Film Mad Max, Terbaru Furiosa

Tren
Aktif di Malam Hari, Berikut 10 Spesies yang Termasuk Hewan Nokturnal

Aktif di Malam Hari, Berikut 10 Spesies yang Termasuk Hewan Nokturnal

Tren
Kisah Mat Bin Mat Suroh, Bertaruh Nyawa Selamatkan Kereta Api dari Kecelakaan Fatal

Kisah Mat Bin Mat Suroh, Bertaruh Nyawa Selamatkan Kereta Api dari Kecelakaan Fatal

Tren
12 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Pria, Apa Saja?

12 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Pria, Apa Saja?

Tren
Kisah Pasutri Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di 'Gerbang Cinta' Masjid Nabawi

Kisah Pasutri Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di "Gerbang Cinta" Masjid Nabawi

Tren
Jarang Disadari, Ini Efek Samping Vitamin C jika Dikonsumsi Berlebihan

Jarang Disadari, Ini Efek Samping Vitamin C jika Dikonsumsi Berlebihan

Tren
3 Perbedaan People Water's Forum dan World Water Forum, Sama-sama Digelar di Bali Tahun Ini

3 Perbedaan People Water's Forum dan World Water Forum, Sama-sama Digelar di Bali Tahun Ini

Tren
450 Bus Shalawat Siap Antar Jemaah Haji di Mekkah, Ini 22 Rutenya

450 Bus Shalawat Siap Antar Jemaah Haji di Mekkah, Ini 22 Rutenya

Tren
Starlink Resmi Diluncurkan di Indonesia, Pakar Ingatkan Potensi Ancaman Siber

Starlink Resmi Diluncurkan di Indonesia, Pakar Ingatkan Potensi Ancaman Siber

Tren
Tas Berisi Uang Rp 15 Juta Milik Jemaah Haji Indonesia Hilang di Masjid Nabawi, Ditemukan TKW

Tas Berisi Uang Rp 15 Juta Milik Jemaah Haji Indonesia Hilang di Masjid Nabawi, Ditemukan TKW

Tren
Daftar Gangguan Mental yang Ditanggung BPJS Kesehatan, Apa Saja?

Daftar Gangguan Mental yang Ditanggung BPJS Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cara Menulis Teks Miring atau Italic di Chat WhatsApp

Cara Menulis Teks Miring atau Italic di Chat WhatsApp

Tren
Alasan Nomor SIM Diganti NIK KTP, Berlaku Mulai 2025

Alasan Nomor SIM Diganti NIK KTP, Berlaku Mulai 2025

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com