Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hamas Terbuka untuk Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel

Moussa Abu Marzouk mengatakan kepada Al Jazeera dalam sebuah wawancara telepon bahwa Hamas terbuka untuk “hal semacam itu” dan “semua dialog politik” ketika ditanya apakah Hamas bersedia membahas kemungkinan gencatan senjata.

Dikutip dari Reuters, militer Israel mengatakan mereka telah memanggil 300.000 tentara cadangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan memberlakukan blokade total terhadap Jalur Gaza.

Hal itu sebagai tanda bahwa Israel kemungkinan merencanakan serangan darat sebagai respons terhadap serangan akhir pekan lalu oleh kelompok bersenjata Hamas.

Hamas akan eksekusi tawanan

Sementara itu, setelah berjam-jam dibombardir secara intens oleh jet-jet Israel, Hamas mengatakan akan mengeksekusi seorang tawanan Israel jika rumah-rumah warga sipil dibom.

Di dalam wilayah Israel, Hamas masih bersembunyi di beberapa lokasi, dua hari setelah serangan yang menewaskan ratusan warga Israel dan menyandera puluhan orang.

Selain itu, serangan akhir pekan lalu juga dinilai menghancurkan reputasi Israel yang tak terkalahkan.

Jumlah korban tewas

Saluran TV Israel mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan Hamas telah meningkat menjadi 900 orang.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 687 warga Palestina telah tewas dan 3.726 luka-luka dalam serangan udara Israel di daerah kantong yang diblokade tersebut sejak Sabtu.

Juru bicara Hamas Abu Ubaida mengatakan kelompoknya telah bertindak sesuai dengan Islam dengan menjaga keamanan para tawanan Israel.

Namun sebagai imbalan atas setiap pemboman Israel terhadap rumah warga sipil tanpa peringatan, Israel akan mulai mengeksekusi tawanan warga sipil Israel dan menyiarkannya, kata dia.

Senada dengan Hamas, sayap bersenjata Jihad Islam, yang mengatakan pihaknya menahan lebih dari 30 tawanan Israel, meminta Israel menahan diri untuk tidak memukul warga sipil.

Hal itu diungkapkan kepada Israel jika mereka peduli dengan nasib warganya yang ditahan.

Di Gaza, Israel melancarkan serangan balasan paling intensif yang pernah ada.

Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengumumkan blokade yang diperketat, yang akan mencegah bahkan makanan dan bahan bakar mencapai wilayah tersebut, yang merupakan rumah bagi 2,3 juta orang.

Saat malam tiba, serangan udara Israel menjadi lebih agresif, dan para saksi mengatakan beberapa markas besar keamanan dan kementerian Hamas terkena serangan. Serangan tersebut menghancurkan beberapa jalan dan rumah.

Israel juga mengebom markas besar perusahaan swasta Palestine Telecommunication Co., yang dapat berdampak pada layanan telepon darat, internet, dan telepon seluler.

Respons PBB

Dikutip dari CNBC, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan semua pihak untuk mengizinkan akses darurat kemanusiaan PBB terhadap warga sipil Palestina yang terjebak di Jalur Gaza.

“Situasi kemanusiaan di Gaza sangat mengerikan sebelum adanya permusuhan ini, dan sekarang kondisinya akan memburuk secara eksponensial,” kata Guterres kepada wartawan di PBB di New York.

“Bantuan dan masuknya pasokan penting ke Gaza harus difasilitasi dan PBB akan melanjutkan upaya memberikan bantuan untuk menanggapi kebutuhan ini,” kata Guterres.

Pihaknya juga menambahkan bahwa wilayah tersebut membutuhkan peralatan medis, makanan, bahan bakar, dan pasokan kemanusiaan lainnya.

“Saya mengimbau komunitas internasional untuk segera memobilisasi dukungan kemanusiaan untuk upaya ini,” tambah Guterres.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/10/024230765/hamas-terbuka-untuk-perundingan-gencatan-senjata-dengan-israel

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke