Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/10/2023, 11:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

Fungsi tubuh tertentu terjadi di luar kendali, seperti detak jantung, pernapasan, metabolisme, keseimbangan cairan, suhu tubuh, dan masih banyak lagi.

Pencernaan adalah salah satu dari fungsi tubuh tersebut. Manusia merasa lapar dan ingin makan, kemudian tubuh mencerna makanan tanpa harus dikontrol secara sadar.

Tugas-tugas ini biasanya dikendalikan oleh sistem saraf parasimpatis, yang menjaga tubuh berjalan lancar. Sama seperti manusia, hewan pun demikian.

Namun, semua ini berubah saat hewan ketakutan. Rangsangan yang menakutkan dapat menimbulkan aliran epinefrin (adrenalin), yang mengalihkan tubuh ke respons flight or fight.

Baca juga: Ini Alasan Mengapa Kucing Sangat Tergila-gila dengan Ikan Tuna

Dilansir dari laman Cats.com, dalam kondisi tersebut, tubuh beralih menggunakan sistem saraf simpatis daripada parasimpatis.

Sistem saraf simpatik mengambil alih, akan mematikan fungsi-fungsi yang dirasa kurang penting untuk kelangsungan hidup saat itu.

Pencernaan tentu saja penting, tetapi tidak dalam kondisi terancam. Semua energi untuk sementara dialihkan ke jantung, otot, dan otak untuk refleks kelangsungan hidup yang optimal.

Pada beberapa kucing, terhentinya fungsi pencernaan ini dapat menyebabkan pengosongan kandung kemih dan usus secara tiba-tiba.

Hal ini tidak hanya terjadi pada kucing, banyak mamalia lain (termasuk manusia) yang menunjukkan respons serupa.

Baca juga: Mengapa Mata Anak Kucing Tertutup Saat Baru Lahir?

Otot-otot perut mengencang, usus serta saluran kemih menjadi rileks dan kosong. Ini untuk mengurangi berat badan dan meringankan sistem kebutuhan energi untuk pencernaan.

Respons ini, jika benar-benar disebabkan oleh ketakutan kucing, akan terjadi secara otomatis dan tiba-tiba.

Kucing akan buang air besar dimanapun ketika stimulus menakutkan terjadi, mereka tidak akan sempat pergi ke kotak kotoran atau mencari tempat yang bagus untuk buang air besar.

Singkatnya, pembuangan limbah dapat memberikan keuntungan unik bagi hewan. Misalnya, buang air besar atau kecil memungkinkan hewan menurunkan berat badan ekstra yang membuat mereka bisa berlari lebih cepat.

Selain itu, beberapa hewan menggunakan kotoran dan urinnya sebagai mekanisme pertahanan.

Dengan bau kotorannya yang busuk, hewan-hewan ini berusaha menghalangi predator untuk memakannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Israel Serang Kamp Pengungsi di Rafah, 21 Tewas, Bantuan ke Gaza Terhenti

Israel Serang Kamp Pengungsi di Rafah, 21 Tewas, Bantuan ke Gaza Terhenti

Tren
Ratusan Mobil Dinas Pemprov Banten Senilai Rp 25 M Hilang dan Menunggak Pajak Rp 1,2 M

Ratusan Mobil Dinas Pemprov Banten Senilai Rp 25 M Hilang dan Menunggak Pajak Rp 1,2 M

Tren
La Nina Diprediksi Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

La Nina Diprediksi Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Tren
Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Tren
Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Tren
Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Tren
13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

Tren
Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com