Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Hanya Butuh 3 Detik untuk Curi Motor, Bagaimana Antisipasinya?

Kompas.com - 02/10/2023, 15:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat perlu berhati-hati ketika memarkirkan sepeda motornya di mana saja, baik di tempat umum maupun hunian pribadi.

Pasalnya, pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) bisa sewaktu-waktu mengintai dan membawa kabur motor dalam sekejap mata.

Waktu yang dibutuhkan pelaku tidaklah banyak. Mereka bisa membobol motor dalam waktu tiga detik sebelum membawanya kabur.

Pelaku membobol motor dengan alat khusus yang bisa membuka sistem penguncian magnet.

Lantas, bagaimana modus pelaku mencuri motor dalam waktu sekejap mata dan cara mengantisipasinya?

Baca juga: Kronologi Polisi di Bandung Minta Uang Korban Begal Saat Diminta Cari Motor yang Hilang

Pakai kunci magnet

Menurut salah satu pelaku yang ditangkap di Jakarta, Ongki (25), rata-rata waktu yang ia butuhkan untuk mencuri motor kurang dari satu menit.

Ia dapat "memetik", istilah sindikat mengambil motor korban, sebanyak lima motor dalam sehari.

"Orang biasa juga bisa buka (kunci sepeda motor), mudah sekali membuka kunci itu," ujar Ongki di Mapolsek Tambora, Jakarta Barat, dikutip dari Kompas.id, Jumat (29/9/2023).

Ketika menjalankan aksinya, Ongki memakai kunci magnet yang dirancang supaya dapat membuka kunci motor yang ditutup logam pelapis magnet.

Kunci tersebut bisa membobol sistem penguncian motor setelah beberapa kali diputar.

Bila sistem penguncian sudah terbuka, pelaku lain bisa menyalakan motor menggunakan gunting di lubang kunci mekanis yang sudah rusak.

Baca juga: Benarkah Meletakkan Ponsel di Dasbor Motor Bisa Merusak Kamera?

Kunci motor bisa dibobol dalam waktu tiga detik

Kompas.id menelusuri deretan kasus pencurian motor melalui belasan kamera pemantau dari berbagai sumber.

Rekaman kamera pengintai menunjukkan bahwa pelaku dapat membongkar kunci motor dalam waktu sekejap mata.

Kasus pencurian motor tercepat dialami oleh warga Cileungsi, Kabupaten Bogor, Indah Budiarti (57), pada Minggu (13/8/2023).

Motor miliknya dicuri dalam waktu tiga detik setelah pelaku menyentuh kendaraan.

Saat menjalankan aksinya, pelaku yang berjumlah dua orang awalnya masuk ke perumahan sekitar pukul 18.39 WIB.

Mereka mengitari lokasi sebanyak dua kali, lalu salah satu pelaku turun dari motor dan mendekati kendaraan korban.

Berbekal alat yang disiapkan, ia dapat membobol sekaligus menyalakan motor Honda Beat dengan plat nomor F 5331 FBG.

Indah mengaku, dirinya sudah mengunci stang dan menutup lubang kunci dengan penutup magnet.

Namun, upaya tersebut percuma lantaran motornya tetap raib digondol pelaku, bahkan dalam waktu tiga detik saja.

"Motorku sudah enggak ada. Tinggal helmnya ada di bawah," ungkap Indah.

Baca juga: Bodi Sepeda Motor Diberi Stiker Warna Berbeda dengan Aslinya Bisa Kena Tilang?

CBR dan Vario mudah dibobol

Sementara itu, Kanit Pidum Satreskrim Polrestabes Semarang, AKP Andika Oktavian Saputra mengatakan bahwa dua jenis motor yang mudah dibobol adalah Honda CBR dan Vario.

Temuan tersebut diperoleh dari keterangan pelaku bernama Aris yang melakukan pencurian motor di Jalan Hiri Raya, Kelurahan Karang Tempel, Semarang Timur pada Sabtu (17/9/2023).

Aris dibekuk oleh jajaran Satreskrim Polrestabes Semarang di Karangtengah, Kabupaten Demak pada Sabtu (17/9/2023).

Andika menjelaskan, Aris melakukan aksinya seorang diri dengan menggunakan kunci T dan alat pembongkar soket.

Kendati demikian, Andika belum bisa membeberkan Honda CBR dan Vario keluaran berapa yang kuncinya mudah dibobol.

Ia mengatakan, pelaku hanya mengetahui seri motor tanpa mengenali tahun atau generasi pembuatannya.

"Dia juga sudah lupa nyurinya di mana saja dan motornya di siapa aja," ujar Andika kepada Kompas.com, Senin (2/10/2023).

"Dia menjual lewat Facebook, marketplace. Tidak ada penadahnya. Jadi, dia menjualnya online," terangnya.

Baca juga: 2 Tahun di Parkiran Stasiun, Biaya Parkir Motor Ini Capai Rp 11 Juta

Cara mengantisipasi motor dibobol

Pelaku bisa membobol sistem penguncian motor karena magnet neodymium yang menjadi penutup magnet dapat dibeli di e-commerce.

"Jadi sistem ini bisa diakali dengan menggunakan magnet yang sekarang juga bisa dibeli di marketplace," ujar pengajar Desain Produk Industri dari Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB Yannes Martinus Pasaribu, dikutip dari Kompas.id, Sabtu (30/9/2023).

Karena kunci motor mudah dibobol, Martinus meminta masyarakat untuk memasang kunci tambahan.

Hal tersebut dimaksudkan untuk menyulitkan pelaku ketika menjalankan aksinya.

Kunci tambahan yang ia maksud, seperti gembok cakram, gembok roda, gembok pada tuas rem, dan gembok rantai.

Di sisi lain, Martinus juga meminta masyarakat untuk memasang pelacak pada motor mereka, baik yang menggunakan teknologi bluetooth maupun GPS.

"Pelacak yang pakai kartu sim sudah ada di sepeda motor keluaran baru. Itu makin mempersulit pencurian. Teknologinya ada, namun ini berdampak pada peningkatan harga sepeda motor," kata Martinus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemerintah Wajibkan Seluruh Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Pemerintah Wajibkan Seluruh Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Tren
Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Tren
Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Tren
Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Tren
OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

Tren
Mengenal PTN BH, Keistimewaan, dan Daftar Kampusnya

Mengenal PTN BH, Keistimewaan, dan Daftar Kampusnya

Tren
4 Obat Ini Tak Boleh Diminum Bersama Jahe, Ada Hipertensi dan Diabetes

4 Obat Ini Tak Boleh Diminum Bersama Jahe, Ada Hipertensi dan Diabetes

Tren
Pendaftaran Poltekip dan Poltekim Kemenkumham 2024: Jadwal, Persyaratan, dan Cara Daftarnya

Pendaftaran Poltekip dan Poltekim Kemenkumham 2024: Jadwal, Persyaratan, dan Cara Daftarnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com