Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Polisi di Bandung Minta Uang Korban Begal Saat Diminta Cari Motor yang Hilang

Kompas.com - 28/09/2023, 17:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebut polisi di Bandung, Jawa Barat meminta uang saat diminta mencari sepeda motor yang hilang, ramai di media sosial. 

Korban sebelumnya mengaku telah membuat laporan ke Polsek Sukasari, Bandung usai menjadi korban begal di kawasan Setiabudi, Kota Bandung, Jawa Barat pada Jumat (22/9/2023) malam.

Beberapa hari setelah membuat laporan, korban menyebut telah menemukan sepeda motornya dijual di media sosial.

Baca juga: Duduk Perkara Polisi di Bandung Diduga Minta Uang ke Korban Begal, Berdalih Salah Paham

Diminta sejumlah uang

Mengetahui sepeda motornya dijual di situs online, korban kembali mendatangi Polsek Sukasari untuk melaporkan keberadaan motornya.

Namun saat itu, korban justru mengaku dimintai uang oleh polisi dengan alasan untuk uang bensin dan makan saat pencarian sepeda motor tersebut. 

Korban mengaku dimintai uang satu juta agar polisi mau melakukan pencarian sepeda motornya yang hilang. 

Namun karena korban mengaku hanya memiliki uang Rp 200.000, hal itu cuma ditanggapi dingin oleh petugas polisi tersebut. 

"Tapi karena aku belum ada uangnya jadi aku tunda besok," ungkap korban. 

Baca juga: Korban Begal yang Dimintai Uang Saat Buat Laporan Dapatkan Kembali Sepeda Motornya

Penjelasan polisi

Menanggapi unggahan tersebut, Kapolsek Sukasari Kompol Darmawan membantah bahwa anggotanya telah meminta uang kepada korban.

Menurut Darmawan, insiden permintaan uang oleh polisi ke korban pencurian sepeda motor merupakan kesalahpahaman antara korban dan petugas.

"Mungkin antara penyidik dan dia itu salah komunikasi. Kami pun tidak meminta sepeser pun sampai detik ini, enggak minta uang sepeser pun," kata Darmawan, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (27/9/2023)

"Mungkin salah komunikasi karena mungkin anggota ini kan tempatnya jauh di Cihanjuang. Mungkin anggota menyampaikan jauh atau apa, (tapi) kita klarifikasi," lanjutnya.

Sementara itu, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono mengakui, polisi berinisial Aiptu US memang sempat meminta uang operasional kepada korban.

Meskipun demikian, pihaknya memastikan bahwa Aiptu US belum menerima uang tersebut.

"Hasil pemeriksaan Paminal, terbukti yang bersangkutan meminta uang operasional untuk mencari motor yang hilang," kata Budi, dikutip dari Kompas.com.

Saat ini, Aiptu US dalam pengamanan sementara dan akan menjalani sidang disiplin.

Budi mengatakan, jika terbukti tersalah, pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepada anggotanya tersebut.

Baca juga: Polisi di Bandung yang Minta Uang ke Korban Begal Bakal Disidang Disiplin

Halaman:

Terkini Lainnya

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com