Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadwal dan Cara Melihat Fenomena Supermoon 29 September 2023

Kompas.com - 26/09/2023, 21:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Supermoon atau peristiwa bulan purnama dengan penampakan Bulan terlihat lebih besar, terang, dan lebih dekat dari biasanya akan terjadi pada 29 September 2023. 

Fenomena supermoon pada 29 September 2023 akan menjadi Supermoon terakhir di tahun 2023. Supermoon berikutnya baru akan muncul pada Juli 2024.

Astronom amatir dari The Ekliptika Institute, Marufin Sudibyo mengatakan, supermoon adalah istilah milenial.

Istilah tersebut diperuntukkan bagi Bulan purnama yang terjadi hampir bersamaan dengan posisi Bulan pada jarak terdekatnya ke Bumi atau perigee.

"Istilah ini diturunkan dari tradisi astrologi," ujar Marufin kepada Kompas.com, Selasa (26/9/2023).

Baca juga: Hari Ini Ada Fenomena Supermoon Mulai Pukul 18.00 WIB, Apa Dampaknya?

Proses terjadinya supermoon

Marufin menjelaskan, supermoon adalah fenomena ketika Bulan mengelilingi Bumi pada orbit yang lonjong atau bujur telur dengan nilai kelonjongan 1/18 atau empat kali relatif lebih lonjong dibanding orbit Bumi dalam mengelilingi Matahari.

Pada orbit Bulan terdapat titik terdekat ke Bumi atau titik perigee dan titik terjauh ke Bumi atau titik apogee.

"Saat Bulan sedang menempati titik terdekat ke Bumi pada saat Bulan purnama, maka terjadilah fenomena Bulan purnama perigean atau dikenal juga sebagai supermoon," jelas Marufin.

Ia mengatakan bahwa supermoon pada akhir September merupakan yang terakhir di 2023. Supermoon berikutnya baru akan muncul pada Juli 2024.

Ilustrasi supermoon. Fenomena supermoon (bulan purnama super) akan menghiasi langit malam, 1 Agustus 2023 dan Full Blue Moon pada 30 Agustus 2023.NASA/Bill Ingalls Ilustrasi supermoon. Fenomena supermoon (bulan purnama super) akan menghiasi langit malam, 1 Agustus 2023 dan Full Blue Moon pada 30 Agustus 2023.

Jarak Bumi dan Bulan saat supermoon

Marufin menuturkan saat perigee terjadi, Bulan hanya berjarak 351.800 kilometer yang diukur dari permukaan Bumi ke permukaan Bulan.

Sedangkan pada saat Bulan purnama terjadi, jaraknya akan menjadi 353.450 kilometer. 

"Posisi perigee sesungguhnya telah terjadi 32 jam sebelumnya, tepatnya pada 28 September pukul 08.06 WIB," tambahnya.

Dampak supermoon terakhir 2023

Marufin mengatakan, dampak yang terjadi di Bumi ketika supermoon berlangsung adalah pasang-surut air laut mencapai nilai maksimum.

Namun, karena kondisi Indonesia masih didominasi oleh musim kemarau, pasang surut yang maksimum tidak berkorelasi langsung dengan risiko bencana banjir.

"Kecuali banjir pesisir atau rob di beberapa daerah, yang sepenuhnya dikontrol oleh naik turunnya air laut," jelas Marufin.

Baca juga: Fenomena Astronomis Agustus 2023: Puncak Hujan Meteor dan Supermoon

Halaman:

Terkini Lainnya

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com