Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Hewan Armadillo Ditembak tapi Justru Mengenai Manusia, Bukti Anti-Peluru?

Kompas.com - 17/09/2023, 16:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Armadillo merupakan hewan yang sekilas mirip trenggiling. Keduanya bisa sama-sama menggulungkan tubuh seperti bola.

Armadillo dikenal memiliki tubuh yang terlindungi oleh cangkang tebal dan keras. Saking kuatnya, cangkang yang terbuat dari keratin ini bahkan disebut seperti baja dan anti-peluru.

Diberitakan Kompas.com (25/11/2022), cangkang yang melindungi armadillo sebenarnya tidak anti-peluru. Pemangsa tetap bisa menyerang dan memecahkannya.

Meski begitu, seekor armadillo yang hidup di Georgia, AS pada 2015 membuktikan bahwa ia memiliki cangkang yang "anti-peluru".

Ia mampu melukai manusia saat cangkangnya ditembak menggunakan pistol.

Baca juga: Kepala Pria di Meksiko Ditembak Dua Kali tapi Peluru Terpantul, Apa yang Terjadi?


Penembakan armadillo

Larry McElroy (54) menembakkan pistol 9 mm ke arah seekor armadillo pada Minggu (12/4/2015) malam di negara bagian Georgia selatan, Amerika Serikat.

McElroy melakukan tindakan tersebut saat ia berada sekitar 90 meter dari rumahnya.

Diberitakan Jackson Ville, penyelidik Deputi Sheriff Lee County, Bill Smith mengungkapkan pria itu menembakkan peluru yang langsung membunuh armadillo.

Namun anehnya, peluru tadi memantul dari cangkang hewan tersebut dan mengenai pagar rumah.

Peluru kemudian menembus pintu belakang rumah milik ibu mertua McElroy bernama Carol Johnson (74) yang sedang duduk di kursi malas.

Peluru itu lantas mengenai punggung Johnson hingga membuat wanita itu menderita luka. Untungnya, lukanya dianggap tidak mengancam jiwa.

Bill Smith memastikan Johnson sanggup berjalan dan berbicara setelahnya. Meski begitu, kejadian ini menurutnya tidak biasa.

Tidak ada tuntutan yang diajukan atas kejadian ini.

Baca juga: Corona Menyelamatkan Trenggiling

Bukan pertama kali terjadi

Armadillo.Mirror Armadillo.
Korban luka akibat tembakan ke armadillo tidak hanya terjadi saat itu.

Dikutip dari BBC, insiden penembakan armadillo lainnya terjadi di kawasan Marietta, Texas Timur, AS pada Kamis (30/7/2015) pukul 03.00 waktu setempat.

Sheriff Cass County, Larry Rowe mengatakan seorang pria melepaskan tiga tembakan ketika melihat seekor armadillo berada dekat propertinya.

"Dia keluar dan mengambil pistol (ukuran) 38 miliknya dan menembak tiga kali ke arah armadillo," ceritanya.

Dari ketiga tembakan, paling tidak salah satunya memantul dari cangkang hewan tersebut dan mengenai kepala pria itu. Akibatnya, ia harus dirawat karena luka ringan di rahangnya.

Sementara itu, keberadaan armadillo yang ditembak tidak ditemukan dan nasibnya masih belum jelas.

Baca juga: Trenggiling Terancam Punah, Pentingnya Edukasi dan Rehabilitasi

Armadillo boleh ditembak di AS

Hewan bercangkang kuat tersebut dikenal memberikan gangguan bagi sebagian pemilik rumah.

Armadillo mampu menggali tanah untuk mencari makanan berupa kumbang, semut, rayap, dan serangga lainnya. Hal ini dapat merusak hamparan bunga dan sekitar rumah.

Koordinator penyuluhan Dougherty County dari Departemen Sumber Daya Alam Georgia, James Morgan mengatakan pihaknya merekomendasikan warga untuk menembak atau menjebak armadillo di wilayah tersebut.

“Awalnya saya bertanya apakah mereka tinggal di kota atau kabupaten, karena penembakan adalah cara yang efektif untuk membasmi mereka. Namun, kamu harus aman saat melakukan itu,” kata Morgan, dilansir dari BuzzFeed News (14/4/2015).

Untuk menembak armadillo, dia merekomendasikan warga menggunakan senjata tipe shotgun atau senapan. Senjata ini lebih baik untuk menembak armadillo daripada pistol.

Senapan memiliki pola ledakan dengan jangkauan yang jauh lebih kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com