Akibatnya, tubuh mereka tidak mampu mengantarkan oksigen ke jaringan dan organ mereka.
Dalam banyak kasus, tenggelam terjadi dengan cepat.
Pencekikan terjadi ketika leher diberi tekanan dengan tangan, pengikat, atau benda lain yang kemudian menghambat pernapasan.
Hal tersebut akan menurunkan kemampuan seseorang dalam menghirup oksigen. Pada akhirnya, seseorang bisa tewas jika terus menerus dicekik.
Baca juga: Perawat di Inggris Dinyatakan Bersalah Lakukan Pembunuhan Berantai 7 Bayi, Ini Kronologinya
Bayi baru lahir dan balita berisiko tinggi mengalami penyebab afiksia karena mereka tidak dapat mengubah posisi dirinya sendiri.
Jika tubuh seseorang berada pada posisi yang menghalangi saluran napas, disebut sebagai asfiksia posisional.
Hal ini dapat terjadi jika posisi tubuh mengganggu pernafasan atau sirkulasi oksigen secara normal.
Tersedak terjadi ketika ada benda asing yang tersangkut di saluran napas. Hal ini membuat sulit untuk menghirup oksigen.
Jika tidak segera diatasi, seseorang akan kehabisan oksigen dan bisa berujung dengan kematian.
Saat seseorang mengalami kejang, mereka mungkin mengalami jeda pernapasan yang disebut apnea. Jeda ini dapat mengganggu asupan oksigen ke dalam tubuh.
Selain itu, kejang juga dapat menyebabkan adanya benda yang menyumbat atau menutupi saluran pernafasan seseorang sehingga mengakibatkan sesak napas.
Baca juga: Kronologi Penganiayaan Remaja di Lenteng Agung karena Masalah Asmara
Asma adalah suatu kondisi kronis yang menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kesulitan bernapas dan mengi.
Selama fase asma yang parah, saluran udara akan membengkak dan menyempit yang kemudian bisa memutus suplai oksigen ke dalam tubuh.
Asfiksia kimiawi melibatkan penghirupan suatu zat kimia yang memutus suplai oksigen tubuh.
Zat tersebut dapat menggantikan oksigen di paru-paru atau mengganggu pengiriman oksigen ke dalam darah.