Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Angin "Dust Devil" Muncul di Candi Arjuna Dieng, Apa Itu?

Kompas.com - 23/08/2023, 07:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peristiwa munculnya fenomena angin yang mirip puting beliung, terjadi di kawasan wisata Candi Arjuna, Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Peristiwa itu terekam oleh salah satu pengunjung dan videonya viral di media sosial TikTok.

"Habis fenomena salju. Muncul tornado #dieng_wonosobo," tulis pengunggah, Minggu (20/8/2023).

Dalam video berdurasi 43 detik itu, terlihat bahwa angin yang mirip dengan puting beliung itu menjadi tontonan para pengunjung Candi Arjuna. 

Beberapa pengunjung tak bergerak ketika pusaran angin itu mulai kencang. Mereka hanya mundur beberapa langkah saat pusaran angin itu kian membesar.

Hingga Selasa (22/8/2023), video pendek itu telah diputar sebanyak 223.900 kali dan disukai 2.986 warganet.

Kronologi kejadian

Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) Dieng Banjarnegara bernama Sri Utami mengatakan, fenomena angin itu terjadi di kawasan Candi Arjuna, Dieng, Banjarnegara Jawa Tengah pada Minggu (20/8/2023).

"Kemarin 20 Agustus 2023, itu (fenomena) lesus kecil," kata Sri Utami kepada Kompas.com, Selasa (22/8/2023).

Terpisah, Ari Dewantoro dari Unit Pengelola Teknis (UPT) Pengelola Wisata Dieng mengatakan bahwa fenomena angin seperti yang terjadi di Candi arjuna tersebut bukan pertama kali terjadi.

Menurut Ari, sebelumnya pernah muncul fenomena angin tersebut, terutama apabila musim kemarau. 

"Pernah sebelumnya. Kalau musim kemarau, tapi sebentar, terus hilang," jelasnya kepada Kompas.com, Selasa.

Menurut Ari, sejauh ini fenomena tersebut tidak memiliki dampak yang merusak.

Tetapi, sebagai bentuk pencegahan, pihak pengelola Wisata Dieng menerjunkan petugas yang mengawasi lalu lintas wisatawan di Candi Arjuna.

"Sehingga apabila ada kejadian serupa segera memberikan informasi kepada wisatawan," kata Utami.

Baca juga: Embun Upas Kembali Dinginkan Dieng, BMKG: Mencapai Puncak di Agustus

 

BMKG: Fenomena dust devil dan penyebabnya

Terkait video angin di Candi Arjuna tersebut, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Agita Vivi mengatakan, fenomena pusaran angin seperti pada video tersebut merupakan dust devil.

Vivi menjelaskan, dust devil terbentuk akibat pemanasan permukaan tanah yang lebih kuat dan signifikan dibandingkan area sekitarnya. 

Fenomena tersebut biasa terjadi pada kondisi cuaca cerah dengan langit biru dan sedikit awan pada wilayah yang cukup lapang.

"Fenomena ini berbeda dari puting beliung atau lesus karena puting beliung atau lesus terjadi akibat pusaran udara yang berasal dari awan comulonimbus," kata Vivi kepada Kompas.com, Selasa (22/8/2023).

Baca juga: Viral, Video Langit Malam di Dieng Bertabur Bintang, BRIN Ungkap Waktu Tepat Lihat Bintang

Terjadi di musim kemarau

Vivi menjelaskan bahwa fenomena dust devil cenderung terjadi pada musim kemarau lantaran disebabkan pemanasan permukaan yang lebih kuat

"Hal ini karena pada musim kemarau, jumlah tutupan awan di atmosfer minimal, sehingga panas matahari dapat maksimal sampai ke permukaan bumi," jelas Vivi.

Dust devil menurutnya berbeda dengan angin puting beliung atau lesus yang cenderung terjadi di musim peralihan yang biasa didominasi pembentukan awan Cumulonimbus pada siang-sore hari. 

Saat terjadi dust devil, BMKG mengimbau masyarakat agar menjauhi pusaran angin agar tidak mengalami dampak debu dari angin tersebut. 

"Hindari berdiri terlalu dekat dengan dust devil dan usahakan untuk melindungi wajah serta mata dari debu dan pasir yang terbawa oleh angin," kata Vivi.

Sedangkan pada kejadian puting beliung atau lesus, masyarakat dihimbau untuk berlindung dalam bangunan yang kokoh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com