"Dikhawatirkan, penggunaan korset perata payudara bisa menggangu produksi ASI ke depannya," kata dia.
"Ini karena pertumbuhan payudaranya ditekan dengan penggunaan korset tersebut. Jadi semua sel-sel apabila terlalu ditekan bisa terganggu," sambungnya.
Ia melanjutkan, payudara adalah organ tubuh yang sensitif, di mana dalam area payudara itu terdapat beberapa sel. Salah satunya adalah sel penghasil ASI.
"Karena dokter sendiri kalau ada pasien yang bayinya meninggal akan menyuruh sang ibu untuk membebat payudaranya agar tidak keluar ASI-nya," ungkap Boyke.
Untuk itu, ia menyarankan agar seseorang tidak memakai korset perata payudara atau pun pakaian yang ketat lebih dari 3 jam.
"Beberapa jam tidak masalah, 2-3 jam atau sepanjang melakukan aktivitas tertentu seperti olahraga," ujar Boyke.
"Kulit kan membutuhkan oksigen dan untuk memiliki bentuk payudara yang sehat ya jangan ditekan-tekan karena bisa menggangu pertumbuhan payudara," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.