Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fosil Ditemukan Terkubur dengan Posisi Telungkup dan Kaki Digembok, Disebut sebagai Anak Vampir

Kompas.com - 20/08/2023, 09:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para arkeolog menemukan fosil "anak vampir" di pemakaman abad ke-17 di dekat Pien, Provinsi Pomerania, Polandia.

Penghuni kuburan tersebut tampak telungkup dengan kaki digembok, mirip praktik untuk menghentikan orang mati kembali menghantui manusia yang masih hidup.

Dilansir dari IFL Science, Jumat (11/8/2023), penemuan baru ini berada di dekat kuburan "vampir" wanita yang ditemukan pada 2022.

Sama-sama digembok, arkeolog mengatakan bahwa siapa pun yang mengubur wanita itu telah mengambil tindakan pencegahan ekstra dengan meletakkan sabit besi di bagian leher.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Dunia Bawah Tersembunyi yang Penuh Makhluk Aneh


Percaya ada orang mati bisa jadi vampir

Gagasan orang mati bisa bangkit kembali bukan hanya ada di film Hollywood saja.

Selama berabad-abad, beberapa budaya percaya orang-orang tertentu dapat bangun dari kematian alias tidak berdiam diri di dalam kuburan.

Menurut mereka, tubuh orang-orang tertentu ini kemungkinan dirasuki roh jahat atau setan setelah kematian.

Selain itu, bisa juga akibat perilaku menyimpang penuh dosa semasa hidup, seperti golongan yang diduga penyihir.

Bangkit dari kematian atau istilah di negara Eropa Utara disebut revenant, dalam banyak budaya dipercaya akan memakan darah orang hidup.

Pada masa kini, kondisi makhluk pemakan darah seperti itu dikenal sebagai ciri khas vampir. Makhluk ini digambarkan suka mencekik dan mengonsumsi darah, terutama pada malam hari.

Lantaran dianggap sebagai ancaman, banyak budaya mengembangkan metode pemakaman sendiri untuk mencegah kebangkitan mereka.

Biasanya, tradisi pencegahan termasuk pemenggalan kepala, pembakaran jantung mayat, serta meletakkan batu di atas kepala.

Baca juga: Arkeolog Temukan Rumah Sakit dan Kuburan di Bawah Laut di Florida

Tahun ini, arkeolog Institute of Archaeology, Nicolaus Copernicus University di Torun, Polandia menemukan satu lagi makam vampir dengan berbagai pencegahan agar tak bangkit.

Dikutip dari Science in Poland, Senin (14/8/202), direktur penelitian Dariusz Polinski mengatakan, hari pertama penggalian tampak gembok berbentuk segitiga tertutup humus.

Hari-hari berikutnya, arkeolog dikejutkan dengan penemuan kuburan seorang anak berusia sekitar 5-7 tahun dengan posisi telungkup atau menghadap bawah.

Menurut ritual kala itu, kuburan semacam ini bertujuan agar sang anak "menggigit debu" dan tidak membahayakan makhluk hidup.

Setelah beberapa waktu, kuburan tersebut digali dan hanya ada sisa tulang kaki bagian bawah dengan gembok di bawah tumit.

"Gembok di bawah kaki melambangkan penutupan tahap kehidupan dan seharusnya melindungi dari kembalinya almarhum, yang mungkin ditakuti," ujar Polinski.

"Praktik semacam itu berasal dari kepercayaan rakyat dan kadang-kadang disebut sebagai anti-vampir, tetapi tidak sepenuhnya akurat karena konsep vampir muncul secara historis setelah penguburan di Pien," lanjutnya.

Baca juga: Lahan Kuburan Berusia Ribuan Tahun Ditemukan di Bawah Stasiun, Disebut Jendela Menuju Paris Zaman Kuno

Kuburan bagi mereka yang tidak diinginkan

Di dekat kuburan anak vampir, para peneliti menemukan sebuah lubang berisi sisa-sisa kerangka tiga anak.

Mereka menemukan pecahan rahang dengan noda hijau tidak biasa pada tulang yang mengelilingi gigi.

Analisis kimia mengungkapkan, noda tersebut merupakan jejak tembaga, kalium permanganat, dan emas.

Menurut Polinski, noda di rahang bisa jadi disebabkan ramuan untuk mengobati orang yang menjadi "vampir".

Lantaran tidak ada sumber tertulis terkait kuburan ini, masih diperlukan data arkeologi untuk merekonstruksi gambaran lengkap apa yang sebenarnya terjadi.

Namun, bukti sejauh ini menunjukkan bahwa kemungkinan besar pemakaman adalah situs kuburan bagi orang-orang yang "menyusahkan" atau tidak diinginkan.

"Arti utama dari situs ini adalah kita bisa belajar lebih banyak tentang tradisi dan adat istiadat utama untuk konteks memperlakukan orang yang 'berbeda'," terang Polinski.

"Jadi semua fitur di sini menunjukkan bahwa ini adalah kuburan bagi yang dikucilkan, bagi mereka yang harus dilupakan," kata dia menambahkan.

Bukan hanya terduga vampir, orang-orang yang tidak mampu membeli kuburan di tanah gereja juga bisa ditemukan di pinggiran pemakaman ini.

Kendati demikian, dia melanjutkan, saat seseorang dicurigai akan menjadi vampir, baik kaya atau miskin, akan "dilempar" ke kuburan orang-orang tidak diinginkan.

Kondisi tersebut terjadi pada "vampir" wanita yang ditemukan pada tahun lalu, seperti dilansir dari IFL Science (9/9/2022).

Polinski mengungkapkan, wanita dalam kuburan tampak cukup kaya, dengan topi berbenang emas dan bukti bahwa dia menerima ramuan mengandung emas sebelum meninggal.

"Ada kemungkinan dalam hidupnya wanita tersebut mengalami tragedi dan terluka. Di sisi lain, penampilan atau perilakunya mungkin telah memprovokasi penduduk kontemporer untuk takut padanya," kata Polinski saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com