Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Pria Pukul Anak Umur 3 Tahun di Makassar, Polisi: Sudah Ditindaklanjuti

Kompas.com - 30/07/2023, 17:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video rekaman CCTV yang memperlihatkan seorang pria membentak dan memukul anak kecil usia tiga tahun, viral di media sosial.

Video tersebut diunggah melalui akun Twitter ini pada Sabtu (29/7/2023).

Tertulis dalam video, seorang anak laki-laki tampak memegang papan catur yang sedang dimainkan dua orang pria dewasa hingga membuat papan berantakan.

Melihat itu, seorang pria yang duduk di sebelah sang anak sontak memukul kepala balita tersebut hingga tersungkur ke lantai.

Anak itu pun langsung berdiri sambil memegang kepalanya.

Meski begitu, pria tadi masih memarahi anak itu sambil seakan berniat kembali memukulnya.

"Anak umur 3 tahun ditampar dan dibentak sama laki-laki yang di foto kanan ini. Kronologi : si anak megang papan caturnya trus jd berantakan. Bapak si anak (yang membereskan papan catur) diancam waktu bilang mau laporin si bapak itu ke polisi," tulis pengunggah.

Hingga Minggu (30/7/2023), video tersebut sudah tayang sebanyak 1,4 juta kali, dibagikan 2.440 kali, dan disukai 7.665 kali.

Baca juga: Kasus Kekerasan Anak di Panti Asuhan Palembang, KPAI Khawatir Dampak Trauma pada Anak


Polisi terima laporan

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengungkapkan pihaknya telah menerima laporan kekerasan kepada anak kecil tersebut.

"Ada laporannya dan sudah ditindaklanjuti," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (30/7/2023).

Laporan tersebut dibuat di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Makassar pada Jumat (28/7/2023).

Adapun lokasi kejadian ada di Warkop Nonna, Makassar, Sulawesi Selatan.

Atas laporan tersebut, Satreskrim Polrestabes Makassar dan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"(Sudah ada) pemeriksaan pelapor dan saksi-saksi lain serta visum korban. (Selanjutnya) akan tindak lanjut ke pelaku," lanjut Ngajib.

Baca juga: 3 Orang dalam Kasus Penganiayaan Anak Pengurus GP Ansor dan Ancaman Hukumannya

Kronologi kejadian

Diberitakan Tribunnews, Sabtu (29/7/2023), Agung pemilik warung kopi sekaligus ayah dari anak usia tiga tahun tersebut menceritakan bahwa kejadian kekerasan tersebut terjadi pada Kamis (27/7/2023).

Saat itu, pria pelaku pemukulan sedang bermain catur. Tiba-tiba, sang anak menghampiri meja tersebut dan mengambil anak catur yang sedang dimainkan.

"Awalnya anak saya sentuh itu meja catur, langsung ditampar hingga ke lantai. Pas jatuh saya minta maaf," ucap Agung.

Setelah meminta maaf, Agung sempat memperbaiki papan catur yang sedang dimainkan tersebut. Namun, pria tadi masih emosi dan membentak anaknya dengan kata-kata kasar.

"Saya perbaiki catur, tapi ini bapak membentak terus, sembarang dia bilang segala macam. Di situ pengunjung berhamburan," jelasnya.

Akibat insiden tersebut, anak Agung yang masih berumur tiga tahun mengalami luka lecet di bibir karena terbentur kursi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com