Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Pandangan Arkeolog tentang Film Indiana Jones?

Kompas.com - 28/07/2023, 12:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

“Saya pikir ada kesamaan. Begitu dia sampai di lapangan, apa yang dia lakukan mungkin lebih buruk daripada kebanyakan orang sezamannya di tahun 1930-an dalam hal pelestarian situs."

Masalah pelestarian situs ini adalah perbedaan utama antara apa yang ingin dilakukan oleh para arkeolog dan apa yang sering dibuat oleh karakter fiksi.

Bagi seorang arkeolog, menemukan situs dan artefak yang menarik harus diimbangi dengan kebutuhan untuk melestarikan dan melindunginya demi mencegah kerusakan.

Ini memastikan bahwa penelitian di masa depan dapat dilakukan dan memungkinkan orang lain untuk memeriksanya.

Baca juga: Arkeolog Jepang Temukan Pedang di Makam Kuno Berusia 1.600 Tahun

 

Perbedaan arkeolog dengan pemburu harta karun

Terdapat perbedaan antara arkeolog dengan pemburu harta karun yang dilakukan oleh Indy.

Secara umum, para arkeolog menggali situs-situs yang menarik dan memeriksa semua hal di sekitarnya untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas mengenai masa lampau.

Ini adalah praktik membuat pengetahuan baru yang memperhatikan obyek tertentu dan konteks yang ada. Hal itu berguna untuk merekonstruksi kehidupan orang-orang prasejarah.

Terkadang, beberapa artefak adalah satu-satunya petunjuk yang kita miliki tentang seluruh peradaban atau komunitas kuno karena tidak ada catatan tertulis untuk dipelajari.

Dengan demikian, para arkeolog harus menafsirkan petunjuk yang berbeda ini untuk merekonstruksi gambaran seperti apa kehidupan pada saat itu.

Sebaliknya, seorang pemburu harta karun hanya mencari benda berharga secara intrinsik untuk keuntungan pribadi, seringkali dengan tidak memperhatikan kondisi sekitarnya.

Baca juga: Setelah Membuka Makam Mesir Kuno, Arkeolog Ini Menderita Penyakit Misterius

Sementara itu, profesor antropologi di Indiana University Bloomington Anne Pyburn berpendapat bahwa Indiana Jones bukanlah arkeolog.

"(Apa) yang dia lakukan bukanlah arkeologi, itu penjarahan dan jika orang tertarik pada arkeologi karena mereka ingin melakukan itu, mereka akan kecewa," kata Pyburn dikutip dari LiveScience.

Pyburn bukan satu-satunya arkeolog yang mengkritik penggambaran tersebut. Pendapat sama terlontar dari direktur Fasilitas Arkeologi Publik di Universitas Binghamton Laurie Miroff

"Saya menemukan bahwa Indiana Jones telah membuat banyak orang berpikir bahwa arkeologi hanyalah perburuan harta karun yang berpusat pada obyek dan tidak merekonstruksi cara hidup manusia di masa lalu," ucap Miroff.

Baca juga: Arkeolog Ungkap Papirus Berisi Mantra Pelet Cinta Mesir, Begini Isinya

Apakah Indiana Jones berdampak positif?

Namun tak dipungkiri, Indiana Jones membawa dampak positif dalam arkeologi. Pada akhirnya film ini mendorong orang-orang untuk mempelajari tentang apa sebenarnya arkeologi itu.

"Dalam budaya populer, arkeologi hampir identik dengan Indiana Jones dan merupakan aset merek terkuatnya," tutur profesor ilmu budaya di Universitas Linnaeus di Swedia, Cornelius Holtorf.

"Selama bertahun-tahun, karakter Indiana Jones (telah) memotivasi banyak anak muda untuk belajar arkeologi," lanjutnya.

Kendati demikian, banyak akademisi yang mengkritik film-film tersebut karena penggambaran arkeologi mereka yang tidak realistis, bahkan lebih banyak lagi yang menyesali hubungan menyeluruh dengan hal-hal gaib.

“Saya pikir Indiana Jones memiliki efek positif di bidang arkeologi, sama seperti Jurassic Park memiliki efek yang sangat positif di bidang paleontologi,” jelas Lowman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Tren
Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Tren
Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Tren
Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Tren
Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Tren
Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Tren
Siasat SYL 'Peras' Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Siasat SYL "Peras" Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Tren
Cara Daftar Sekolah Kedinasan STMKG, STIN, dan STIS 2024

Cara Daftar Sekolah Kedinasan STMKG, STIN, dan STIS 2024

Tren
Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran yang Berpotensi Ancam Kebebasan Pers...

Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran yang Berpotensi Ancam Kebebasan Pers...

Tren
Mengenal Warna Primer dan Warna Sekunder, Apa Bedanya?

Mengenal Warna Primer dan Warna Sekunder, Apa Bedanya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com