Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Oppenheimer, Einstein, dan Bom Atom: Kebenaran di Balik Hubungan Mereka

Kompas.com - 21/07/2023, 11:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Mengingat hubungan ini, The New York Times  kemudian melabeli surat Einstein pada 1939 sebagai kekuatan yang meluncurkan bom atom dan memicu Zaman Atom.

Menilik sejarah, Jerman tidak sempat mengembangkan senjata nuklir yang layak, meski ilmuwan berhasil menemukan fisi.

Sebaliknya, Amerika Serikat berhasil mengupayakan pembuatan bom dengan tujuan menghancurkan.

Baca juga: Christopher Nolan Bagikan Tips Posisi Kursi Terbaik Menonton Oppenheimer

Penyesalan akan bom nuklir

Setelah mendengar berita bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, Einstein pun disebut berkomentar, "Celakalah aku."

Usai perang, Einstein mengaku menyesal menandatangani surat terkenal itu, dengan mengatakan, "Seandainya saya tahu bahwa Jerman tidak akan berhasil mengembangkan bom atom, saya tidak akan melakukan apa-apa."

Di tahun-tahun terakhirnya, Einstein terus mengecam keras senjata nuklir.

Hanya beberapa bulan sebelum kematian pada 1955, dia dipanggil filsuf Inggris Bertrand Russell untuk menandatangani Manifesto Russell–Einstein.

Manifesto Russell–Einstein, yang dituturkan di London pada 9 Juli 1955, telah memperingatkan tentang ancaman eksistensial yang ditimbulkan oleh senjata pemusnah massal.

Maju pada 1966, sebelas tahun setelah kematian Einstein, Oppenheimer menyampaikan pidato berjudul On Albert Einstein di Gedung UNESCO, Paris, Perancis.

Tahun berikutnya, pada 1967, kata-kata tersebut diterbitkan di The New York Review.

Dalam pidatonya, dia menjelaskan bahwa dirinya mengenal Einstein selama dua atau tiga dekade, serta menjadi teman dalam dekade terakhir hidupnya.

"Einstein sering disalahkan atau dipuji atau dikreditkan dengan bom yang menyedihkan ini. Menurut saya itu tidak benar," kata Oppenheimer.

"Dia memang menulis surat kepada Roosevelt tentang energi atom. Saya pikir ini sebagian penderitaannya atas kejahatan Nazi, sebagian karena tidak ingin menyakiti siapa pun dengan cara apa pun, tetapi saya harus melaporkan bahwa surat itu memiliki pengaruh yang sangat kecil, dan Einstein sendiri sebenarnya tidak bertanggung jawab atas semua yang datang kemudian. Saya percaya dia sangat memahaminya sendiri," tuturnya.

Pada November 1945, hanya tiga bulan setelah bom dijatuhkan di Hiroshima, Oppenheimer mengundurkan diri dari laboratorium Los Alamos.

Dalam pidato perpisahan, dia tidak secara eksplisit meminta maaf karena menciptakan bom nuklir.

Sebaliknya, Oppenheimer justru melihat fenomena ini sebagai bagian tak terhindarkan dari penguraian alam semesta oleh manusia dan penguasaan manusia atas alam.

Kendati demikian, dia jelas tahu apa yang dipertaruhkan jika nuklir jatuh ke tangan orang yang salah.

"Jika bom atom ditambahkan sebagai senjata baru ke gudang senjata dunia yang berperang, atau ke gudang senjata negara-negara yang bersiap untuk perang, maka akan tiba saatnya umat manusia akan mengutuk nama Los Alamos dan Hiroshima," ucap Oppenheimer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Link, Cara, dan Syarat Daftar IPDN 2024, Lulus Bisa Jadi PNS Kemendagri

Link, Cara, dan Syarat Daftar IPDN 2024, Lulus Bisa Jadi PNS Kemendagri

Tren
Sudah Bayar Tunggakan Iuran, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Sudah Bayar Tunggakan Iuran, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

Tren
Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tren
6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

Tren
PKS Disebut 'Dipaksa' Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

PKS Disebut "Dipaksa" Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

Tren
Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com