KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) China Qin Gang dikabarkan "menghilang" selama tiga pekan terakhir.
Ketidakmunculan Qin di hadapan publik memantik spekulasi soal kemungkinan masalah yang menderanya.
Qin terakhir kali terlihat di depan umum ketika ia bertemu perwakilan Rusia, Vietnam, dan Sri Lanka di Beijing pada 25 Juni 2023.
Sejak saat itu, batang hidungnya tidak pernah nampak dan ia berkali-kali absen di beberapa forum internasional.
Salah satunya terjadi ketika Qin tidak menghadiri pertemuan Menlu se-ASEAN yang digelar di Jakarta pada 11-14 Juli 2023.
Kehadiran Qin saat itu digantikan oleh Wang Yi yang kini menjabat sebagai Direktur Kantor Komisi Urusan Luar Negeri Komite Sentral Partai Komunis .
Tak hanya itu, ia juga absen ketika Presiden China Xi Jinping berada di Filipina dan bertemu mantan Presiden Rodrigo Deuterte.
Lantas, ke mana perginya Qin?
Baca juga: Kenapa China Memiliki Hak Veto?
Diberitakan oleh BBC, Qin yang kini berusia 57 tahun sudah tidak muncul di depan publik selama 23 hari terakhir terhitung mulai 25 Juni 2023.
Menghilangnya Qin terjadi enam bulan setelah ia ditunjuk oleh Xi Jinping sebagai menlu menggantikan Wang pada Desember 2022.
Mengingat China menerapkan sistem informasi yang sangat ketat, ketiadaan Qin hampir selama hampir sebulan memancing desas-desus di negaranya.
Juru Bicara Kemenlu China Mao Ming mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki informasi untuk diberikan soal keberadaan Qin.
Jawaban Mao tersebut menyebabkan spekulasi soal ketidakmunculan Qing semakin berkembang dan membuat publik di China menaruh curiga.
Baca juga: Indonesia dalam Dinamika BRICS di Tengah Konflik China -India
Masih dari BBC, absennya Qin dalam 23 hari terakhir membuat warganet di Negeri Tirai Bambu bertanya-tanya.
Sampai-sampai, kata pencarian "Qin Gang" di Baidu (mesin pencari seperti Google) meningkat lebih dari 5.000 persen.