Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki "Hilangnya" Menteri Luar Negeri China Selama 3 Pekan, Ada Apa?

Kompas.com - 20/07/2023, 18:15 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Qin menjadi nama yang paling dicari warganet di negaranya melebihi selebritas China lainnya.

Baca juga: Atlet China Pertanyakan Kualitas Medali Olimpiade Tokyo, Berkarat di Tahun Kedua

Qin Gang diduga selingkuh

Salah satu isu yang beredar di dunia maya soal ketidakmunculan Qin adalah mantan Duta Besar China untuk AS ini sedang diselidiki terkait dugaan perselingkuhan.

Namun, belum ada sumber valid yang bisa memverifikasi kebenaran informasi tersebut.

Mao mengatakan bahwa dirinya tidak tahu masalah dugaan perselingkuhan yang dirumorkan menjerat Qin.

"Saya tidak tahu tentang masalah ini," ujar Mao.

Baca juga: Wanita China Selundupkan 5 Ular di Dalam Bra, Ketahuan karena Bentuk Tubuhnya Aneh

China batalkan kunjungan Uni Eropa

Dilansir dari NBC, Qin yang sudah tidak muncul selama 23 hari terakhir disebut-sebut melewatkan pertemuan dengan Menteri Keuangan AS Janet Yellen di Beijing pada awal Juli 2023.

Menurut peneliti senior di Clingendael Institute, Frans-Paul van Der Putten, momen tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan oleh Qin untuk berkontribusi ketika hubungan China dengan AS tidak baik-baik saja.

"Mengingat latar belakang dan pengetahuannya tentang Barat, ketika semua pertemuan tingkat tinggi ini berlangsung," ujarnya.

Di sisi lain, Beijing dikabarkan juga membatalkan pertemuan antara Qin dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borell pada 5 Juli 2023.

Baca juga: Rencana Jepang Buang Limbah Nuklir ke Laut, China Minta Gunakan untuk Minum dan Berenang

Absennya Qin berlanjut ketika ia tidak terbang ke Jakarta untuk menghadiri pertemuan menlu se-ASEAN pada 11-14 Juli 2023.

Menurut pejabat Kemenlu Wang Wenbin, Qin tidak hadir di pertemuan tersebut karena alasan kesehatan.

Pengumuman tersebut disampaikan dua hari sebelum pertemuan Menlu se-ASEAN digelar.

"China berharap akan ada lebih banyak pemahaman bersama yang muncul dari pertemuan-pertemuan tersebut dan kontribusi pada perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan," ujar Wang, dikutip dari Antara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com