Sebaliknya, ByteDance akan mengambil semua hasil dari penjualan yang dilakukan melalui fitur Trendy Beat di TikTok, kata empat orang yang mengetahui tentang operasinya.
"Mereka menambahkan bahwa ByteDance sedang membangun unit ritel online untuk menantang kelompok-kelompok seperti merek fast fashion Shein dan aplikasi saudara Pinduoduo, Temu, sebuah situs yang menjual produk murah dan fitur-fitur yang sangat populer di media sosial," tambahnya.
Sementara itu, Project S dipimpin oleh Bob Kang, kepala e-commerce ByteDance, yang baru-baru ini melakukan perjalanan dari Shanghai untuk mengkoordinasikan upaya-upaya di kantor TikTok di London.
TikTok mengatakan bahwa Kang berada di Inggris untuk beberapa alasan dan melapor kepada kepala eksekutif aplikasi Shou Zi Chew.
Menurut orang-orang yang mengetahui rencana tersebut, Project S memanfaatkan pengetahuan TikTok tentang barang-barang yang menjadi viral di aplikasi, memungkinkan ByteDance untuk mendapatkan atau membuat barang-barang itu sendiri.
Perusahaan ini kemudian mempromosikan produk Trendy Beat secara besar-besaran dibandingkan dengan penjual lain di TikTok.
Baca juga: Cara Menghapus Akun Tiktok secara Permanen
Sementara itu, untuk mengatasi ancaman Project S yang masuk ke Indonesia, Teten Masduki mendesak agar Kementerian Perdagangan untuk segera melakukan revisi Permendag Nomor 50/2020.
Di mana, dalam Permendag Nomor 50/2020 yang saat ini baru mengatur perdagangan di e-commerce, bukan social commerce.
Ia mengaku revisi aturan tersebut sudah diwacanakan sejak tahun lalu, namun hingga kini masih belum terbit.
“Itu bukan hanya untuk TikTok saja, untuk seluruh e-Commerce untuk juga yang cross border commerce semua," ungkapnya.
"Jadi jangan kemudian saya dianggap anti TikTok, bukan, saya hanya mau melindungi produk UMKM supaya ada playing field yang sama dengan produk dari luar, jangan kemudian mereka diberi kemudahan,” katanya lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya