Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Pengendara Motor Terlibat Cekcok dengan Polisi Saat Diberhentikan, Ini Kronologinya

Kompas.com - 12/07/2023, 14:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan petugas kepolisian menghentikan pengendara motor, viral di media sosial.

Pasalnya, pengendara motor tampak tidak kooperatif dan menolak ketika diminta turun oleh petugas.

Sempat terjadi cekcok, petugas kepolisian pun mengambil kunci motor pengendara.

Petugas juga akhirnya memaksa pengendara untuk turun dari motor dan membuka paksa motornya.

"Tadi siang saya lewat pas dia disetopin dan disuruh keluarin surat2 serta disuruh turun tapi si pemotor tidak mau. Akhirnya seperti di video. Lokasi Jalan Raya Bogor Simpang Juanda Depok," tulis akun ini dalam unggahannya.

Baca juga: Viral, Video Bernarasi Istri Aparat Serobot Antrean Saat Isi BBM di SPBU, Ini Penjelasan Pertamina


Penjelasan polisi

Kasat Lantas Polres Metro Depok Kompol Sugianto membenarkan adanya insiden itu.

Menurutnya, insiden itu terjadi ketika petugas melaksanakan Operasi Patuh Jaya pada Senin (10/7/2023) di simpang Juanda, Kota Depok, Jawa Barat.

"Betul, bagian dari Operasi Patuh Jaya," kata Sugianto saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (12/7/2023).

Ia menjelaskan, petugas menghentikan pengendara motor tersebut lantaran lampu utama sepeda motor mati.

Karena pengendar motor tidak kooperatif, petugas kepolisian pun curiga dan menggeledah tasnya.

"Kenapa kok sampai menggeledah tas pelanggar, alasannya pelanggar tidak kooperatif. Kemudian menurut petugas, pelanggar ini sedikit ngeyel," jelas dia.

Baca juga: Viral, Unggahan soal HP Terkunci karena Belum Lunas Cicilannya, Ini Tips Membeli Ponsel Bekas

"Timbullah kecurigaan petugas, jangan jangan pelanggar ini pemakai narkoba, kemudian tasnya digeledah," lanjutnya.

Tak hanya itu, pengendara motor juga mengeluarkan kata-kata yang menyinggung perasaan petugas.

"Pengendara mengatakan dengan nada keras atau teriak, 'enggak kayak gini cara cari duitnya'. Anggota saya sangat tersinggung," ujarnya.

Kendati demikian, ia menyesalkan tindakan petugas yang tampak menggeledah paksa tas pengendara tersebut.

Ia menuturkan, petugas semestinya bisa meminta izin dengan baik-baik terkait penggeledahan tas.

"Atas kejadian itu saya minta maaf, ini pelajaran berharga buat saya, pengalaman ini tidak boleh terjadi kepada anggota lantas yang lainnya," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com