Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Dokter soal Kondisi Viral Load Rendah pada Penderita HIV, dari Pengobatan dan Risiko Penularan

Kompas.com - 12/07/2023, 10:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan tangkapan layar yang menjelaskan kondisi seorang penderita HIV yang sudah tidak menular (undetected) karena sudah menjalani pengobatan, ramai di media sosial.

Unggahan tersebut dibuat oleh akun Twitter ini pada Senin (10/7/2023).

"Minta saran dong guys. Aku sama cowoku udah jalan beberapa bulan. Beberapa hr lalu, dia bilang kalau bener2 mau serius (re: menikah). Tapi di momen itu juga dia confess kalau selama ini dia HIV, dia ngaku krn kenakalan di masa lalu," tulis pengunggah.

"Tp skrg sudah full tobat. Dia bilang sudah rutin obat dan skrg virusnya sudah undetec (tidak menular) dan dijelasin kalau sangat aman untuk menikah dan punya anak," tambahnya.

Beberapa warganet mengatakan, meski virus sudah tidak terdeteksi, namun penderita HIV harus tetap melakukan pengobatan.

"Hadu2 agak ngeri ya nder. HIV setau gw harus minum obat ATV terus seumur hidupnya de buat neken laju virusnya," kata akun ini.

Hingga Rabu (12/7/2023) pagi, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 136.000 kali dan mendapatkan lebih dari 200 komentar dari warganet.

Lantas, benarkah penderita harus terus berobat meskipun virus sudah dinyatakan tidak terdeteksi? Dan benarkah sudah tak ada potensi penularan?


Baca juga: Kasusnya Terus Meningkat, Kenali Gejala dan Pencegahan HIV dan Sifilis

Penderita HIV harus berobat seumur hidup

Dokter penyakit dalam dari Junior Doctors Network (JDN) Indonesia, Andi Khomeini Takdir mengatakan bahwa penderita tidak bisa menghentikan pengobatan meskipun virus HIV sudah dinyatakan tidak terdeteksi atau tidak menular.

Andi mengatakan, pengobatan HIV harus dilakukan atau berlaku bagi seumur hidup untuk penderita. 

"Kalau dia HIV kemudian dia berobat teratur dan viral load-nya rendah sekali sampai tidak terukur itu bukan berarti sama sekali sudah tidak menular," ujar Andi kepada Kompas.com, Selasa (11/7/2023).

"Akan tetapi hal tersebut menunjukkan risiko penularannya yang sangat rendah. Untuk itu, pasien tetap diharapkan rutin berobat," tambahnya.

Viral load adalah tolak ukur seberapa jauh dan cepat penyakit berkembang dalam tubuh yang diketahui lewat jumlah virus di dalam sampel darah.

Baca juga: Gejala HIV dari Waktu ke Waktu, Ini Tahapannya

Harus tetap melakukan langkah pencegahan

Lebih lanjut, Andi mengatakan, bila penderita HIV sudah dinyatakan tidak menular dan memutuskan untuk menghentikan pengobatannya, maka hal tersebut bisa berdampak pada viral load-nya yang kembali terukur.

Selain itu, risiko lainnya, bisa menyebabkan virus HIV kembali aktif dan menular, serta kebal terhadap obat-obatan yang telah dilakukan sebelumnya.

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com