Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita Kolesterol Tinggi Boleh Makan Daging Saat Idul Adha, Asalkan...

Kompas.com - 28/06/2023, 19:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari raya Idul Adha atau yang sering disebut sebagai hari raya kurban adalah salah satu momen istimewa bagi seluruh umat Islam di dunia.

Dalam perayaannya, Idul Adha akan diperingati dengan shalat Id terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban.

Di Indonesia sendiri, hewan kurban yang biasanya digunakan adalah sapi, kambing, dan juga kerbau.

Terlepas dari jenis hewannya, banyak orang yang was-was ketika harus berhadapan dengan hidangan daging-dagingan saat perayaan Idul Adha. 

Terutama, mereka penderita kolesterol tinggi.

Lantas, bolehkah penderita kolesterol tinggi menyantap olahan daging?

Baca juga: Coba Rebus Bumbu Dapur Ini, Terbukti Ampuh Menurunkan Kolesterol


Penjelasan ahli gizi

Ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Ali Khomsan mengatakan, daging sapi dan daging domba harus dihindari oleh penderita kolesterol tinggi karena dikhawatirkan bisa memicu lonjakan kolesterol.

Hal tersebut lantaran pada daging sapi maupun kambing memiliki kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang cukup tinggi. Sehingga orang-orang dengan kolesterol tinggi harus berhati-hati dalam mengonsumsinya.

"Daging sapi dan domba yang dikhawatirkan adalah kandungan lemak jenuh dan kolesterol. Sehingga penderita harus hati-hati," ujarnya, Rabu (28/6/2023).

Kendati demikian, Ali mengungkapkan bahwa penderita kolesterol tetap diperbolehkan menyantap hidangan daging tersebut dengan syarat membatasi porsi makannya.

Selain itu, untuk mengimbangi kebutuhan nutrisnya, disarankan untuk menambahkan sayur-sayuran.

"Konsumsi daging 1-2 kali dalam seminggu untuk penderita kolesterol masih wajar dan diperbolehkan asalkan tetap tidak berlebihan," ungkapnya.

Baca juga: Manfaat Pare bagi Kesehatan, Menurunkan Gula Darah dan Kolesterol

Berapa banyak daging yang bisa dikonsumsi?

Sementara itu, dokter sekaligus ahli gizi komunitas Tan Shot Yen mengatakan kolesterol dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, salah satunya penyakit jantung yang bisa membahayakan kesehatan.

Kelebihan kolesterol dalam aliran darah adalah kontributor utama plak penyumbatan arteri, yang dapat menumpuk dan memicu serangan jantung.

Tan menyebutkan bahwa baik itu penderita kolesterol maupun tidak, harus membatasi jumlah makanan pemicu kolesterol, seperti halnya daging-dagingan.

"Makan daging sehari tidak membuat kolesterol melejit. Namun, dibatasi hanya 20 persen kolesterol dari asupan makanan," ujarnya terpisah, Rabu (28/6/2023).

Baca juga: 5 Bumbu Dapur yang Murah dan Ampuh Menurunkan Kolestrol

Bahaya kolesterol tinggi bagi kesehatan

ilustrasi nyeri di belakang leher bisa jadi gejala kolesterol.Shutterstock ilustrasi nyeri di belakang leher bisa jadi gejala kolesterol.
Dokter Spesialis Gizi Klinik Putri Sakti menjelaskan, penyakit kolesterol tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang dikenal sebagai silent killer atau silent disease.

"Karena pada awal-awal, kolesterol itu tidak bergejala sehingga membuat kita suka abai. Otomatis, orang baru pergi periksa saat sudah ada gejalanya," kata Putri dikutip dari Kompas.com (235/2023).

Menurutnya, gejala kolesterol tinggi biasanya disebabkan oleh penumpukkan lemak di pembuluh darah.

Gangguan kesehatan ini bila tidak segera ditangani, maka dapat berdampak buruk pada tubuh.

Kolesterol tinggi dapat menyebabkan gejala sakit kepala sampai leher yang terasa kaku.

Hal tersebut karena kolesterol tinggi membuat lemak menumpuk di pembuluh darah, sehingga sulit untuk memompa pembuluh darah dan menyebarkannya ke seluruh tubuh.

Putri juga menuturkan bahwa kolesterol sebenarnya diperlukan untuk produksi hormon pada laki-laki maupun perempuan. Di mana, jumlah kolesterol tersebut harus pas, tidak boleh kurang maupun berlebihan.

"Tingginya kadar kolesterol bisa membuat gangguan kesuburan dan menyebabkan wanita susah hamil," jelas Putri.

Penyakit ini bisa dikontrol dengan perubahan gaya hidup lebih sehat, menjaga pola makan, hingga bantuan obat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Tren
7 Makanan Obat Alami Asam Urat dan Makanan yang Harus Dihindari

7 Makanan Obat Alami Asam Urat dan Makanan yang Harus Dihindari

Tren
Skandal Burning Sun, Sisi Gelap di Balik Gemerlap Kpop

Skandal Burning Sun, Sisi Gelap di Balik Gemerlap Kpop

Tren
10 Kecelakaan Pesawat Tragis yang Renggut Nyawa Pemimpin Negara

10 Kecelakaan Pesawat Tragis yang Renggut Nyawa Pemimpin Negara

Tren
Kata Media Asing soal Elon Musk Datang ke Indonesia

Kata Media Asing soal Elon Musk Datang ke Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com