"Beberapa folikel masih aktif, tetapi tidak matang seperti biasanya, mereka kerdil," ujar Pepin.
Kendati demikian, selama kurun waktu percobaan, folikel kucing yang telah disuntikkan gen hormon benar-benar "mereda".
Sementara itu, dalam uji coba kawin antara dua kucing yang telah mendapat suntikan dengan kucing jantan subur, tampak pengobatan hormon ini telah menghentikan kesuburan.
Pasalnya, dua kucing tersebut tidak ada yang mengalami kehamilan. Sebaliknya, tiga kucing tanpa suntikan gen memiliki dua hingga empat anak setelah kawin.
Kondisi tersebut membuktikan, meski kadar estrogen tampak normal, suntikan gen hormon berdampak pada penghambatan ovulasi dan menyebabkan kemandulan.
"Kami sangat optimistis bahwa ini akan menjadi produk yang berguna. Akan tetapi itu tentu tidak akan terjadi dalam satu atau dua tahun ke depan," ungkap Swanson.
Menurut dia, studi yang terbit dalam Nature Communications ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.