Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Chuck Mawhinney, Tingkah Sembrono Mabuk di Malam Hari Antarkan Jadi Sniper Paling Mematikan AS

Kompas.com - 25/06/2023, 18:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Dia pun datang untuk melakukan tes kualifikasi, tetapi gagal dan harus menunggu sebulan lagi.

Selama masa tunggu, Mawhinney mengetahui pembukaan program sniper Korps Marinir saat AS pertama kali memasuki Perang Vietnam.

"Dia lebih suka menembak senapan daripada menjadi pilot, jadi dia masuk," kata Lindsay, teman lama sang sniper, menjelaskan dalam bukunya.

Baca juga: Profil dan Rekam Jejak Wagner Group, Tentara Bayaran yang Berbalik Serang Rusia

Berangkat perang sebagai sniper

Dikutip dari Business Insider, Mawhinney memenuhi syarat untuk masuk ke kursus sniper Marinir karena pernah mendapatkan penghargaan sebagai ahli penembak jitu.

Dalam program tersebut, dia berlatih dengan senapan sniper pertamanya, Remington 700 dan belajar merekam data penting pada pertempuran sebelumnya.

Dia juga mempelajari seluk beluk kamuflase, cara bernavigasi pada malam maupun siang, serta cara menemukan jebakan.

Selepas berhasil meraih gelar Scout Sniper MOS, Mawhinney pun berangkat berperang di Vietnam.

Pada baku tembak nyata pertamanya, Mawhinney mengambil kendali senapan mesin M60 dan M16.

Namun, di tengah peperangan, Mawhinney mengetahui bahwa sniper marinir membutuhkan pengintai.

Chuck Mawhinney kemudian beralasan sakit gigi agar mendapat hari libur dan pergi ke An Hoa untuk mengajukan lamaran.

Begitu bertemu pemimpin peleton sniper, Mawhinney berhasil meyakinkannya dan bergabung dengan tim sebagai pengintai.

Pengintai sendiri merupakan peran pendukung untuk mempelajari trik di lingkungan perang dengan memindai target, serta mengonfirmasi serangan dan tembakan mematikan.

Sayangnya, Mawhinney hanya menjadi pengintai untuk waktu yang singkat sebelum dia diangkat menjadi pemimpin tim sniper.

Adapun dalam pertarungan yang paling terkenal, dia membunuh 16 pejuang musuh hanya dalam waktu 30 detik.

Dengan 16 tembakan tepat di kepala menggunakan senjata M14, Mawhinney berhasil menghentikan pasukan NVA yang tengah menyeberangi sungai menuju lokasinya.

Setelah dirinya populer, Korps Marinir AS mengangkat Mawhinney sebagai instruktur Scout Sniper School, Camp Pendleton, California, sejak 2006.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com