Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bratawali Disebut Ampuh Jadi Obat Reumatik, Kencing Manis, dan Penurun Panas, Benarkah?

Kompas.com - 25/06/2023, 16:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan video yang menyebut manfaat bratawali sebagai obat tradisional dibagikan melalui media sosial.

Video tersebut awalnya berasal dari unggahan akun TikTok ini, Minggu (18/6/2023).

Dalam videonya, pengunggah menjelaskan beberapa manfaat dari bratawali.

"Manfaat bratawali, meningkatkan imunitas tubuh, mencegah alergi, menyembuhkan penyakit kuning," katanya.

Hingga Minggu (25/6/2023), unggahan tersebut telah ditonton sebanyak 4,6 juta kali, disukai 192.400 pengguna TikTok, dan mendapatkan 481 komentar.

Video tersebut kemudian dibagikan ulang oleh akun Instagram ini, Jumat (23/6/2023).

"Rebusan batangnya yang terasa sangat pahit biasa dijadikan obat reumatik, mengurangi gula darah, menurunkan panas, dan membantu mengurangi gejala kencing manis," tulis pengunggah.

Lalu, benarkah bratawali ampuh mengatasi gangguan kesehatan tersebut?

Baca juga: 10 Jamu Khas Indonesia dan Khasiatnya


Penjelasan pakar herbal

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Inggrid Tania mengungkapkan bahwa bratawali yang bernama Tinospora cordifolia memang sering digunakan sebagai obat tradisional.

"Bratawali memang sejak dulu ya secara tradisional itu dipakai sebagai obat berbagai penyakit," jelasnya kepada Kompas.com, Minggu (25/6/2023).

Bratawali bahkan menjadi minuman herbal di India, Srilangka, Pakistan, Thailand, Malaysia, dan negara Asia Tenggara lain.

Ia menyatakan bahwa bratawali banyak dipakai secara tradisional untuk obat reumatik, mengurangi atau menurunkan gula darah, penyakit kencing manis, dan pereda panas.

Selain itu, kegunaan bratawali yang lain adalah untuk menurunkan lemak darah atau kolesterol darah, sebagai imunomodulator atau penyeimbang sistem imun, serta mengatasi penyakit kulit.

"Nah, cuma memang untuk saat ini kalau dibilang sebagai obat ya belum bisa ya," ungkapnya.

Baca juga: Populer Sejak Zaman Majapahit, Jamu Diajukan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda ke UNESCO

Butuh penelitian lebih lanjut

Ilustrasi batang dan daun brotowali.SHUTTERSTOCK/PHONGPHIPHAT. Ilustrasi batang dan daun brotowali.
Inggrid mengungkapkan, penelitian yang dilakukan untuk mengetahui manfaat bratawali saat ini masih terbatas.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com