Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Perbedaan Meteor, Asteroid, dan Komet? Berikut Penjelasannya

Kompas.com - 25/06/2023, 15:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Asteroid, komet, dan meteor temasuk dalam kategori batu luar angkasa atau benda kecil dalam tata surya.

Mereka bisa berasal dari potongan batu, es, dan logam yang merupakan sisa-sisa dari pembentukan tata surya 4,6 miliar tahun yang lalu.

Baca juga: Apa Itu Planet Kerdil? Berikut Pengertian dan Contohnya

Lantas, apa perbedaan asteroid, komet, dan meteor?

Perbedaan meteor, asteroid, dan komet

Dilansir dari laman NASA, berikut perbedaan definisi antara meteor, asteroid, dan komet:

1. Meteoroid, meteor, dan meteorit

Meteoroid adalah objek di ruang angkasa yang ukurannya bervariasi, mulai dari butiran debu hingga asteroid kecil. Mereka sering disebut sebagai "batu luar angkasa".

Ketika meteoroid memasuki atmosfer bumi (atau planet lain, seperti Mars) dengan kecepatan tinggi dan terbakar, bola api atau "bintang jatuh" itu disebut meteor.

Dan jika sebuah meteoroid selamat dari perjalanan melalui atmosfer dan berhasil menyentuh tanah, itu disebut meteorit.

Baca juga: 8 Hal soal Hujan Meteor Eta Aquarid yang Terjadi Dini Hari Nanti


2. Asteroid

Asteroid, kadang-kadang disebut planet kecil, adalah batuan dan tak berudara yang tersisa dari pembentukan awal tata surya sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu.

Sebagian besar puing antariksa purba ini dapat ditemukan mengorbit Matahari antara Mars dan Jupiter di dalam sabuk asteroid utama.

Ukuran asteroid bervariasi, mulai dari lebar 10 meter hingga berdiameter sekitar 530 kilometer.

Menariknya, massa total semua asteroid yang di sabuk asteroid utama, jika digabungkan, masih lebih kecil dari massa Bulan Bumi.

Baca juga: NASA Temukan Asteroid Baru yang Diperkirakan Akan Tabrak Bumi pada 2046

3. Komet

Komet-komet adalah sisa-sisa beku dari pembentukan tata surya yang terdiri dari debu, batuan, dan es.

Saat mereka mengorbit lebih dekat ke Matahari, mereka memanas lalu memuntahkan gas dan debu yang membentuk kepala bercahaya yang bisa lebih besar dari sebuah planet.

Debu dan gas tersebut membentuk ekor yang membentang sejauh jutaan kilometer jauhnya dari Matahari.

Ada kemungkinan miliaran komet yang mengorbit Matahari di Sabuk Kuiper dan Awan Oort yang lebih jauh lagi.

Baca juga: Hanya Melintas Sekali Seumur Hidup, Ini Jadwal dan Cara Melihat Komet C/2022 E3 (ZTF)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com