Gejalanya, yang biasanya ringan hingga sedang, antara lain mengeluarkan air liur, mual, muntah, dan diare.
Baca juga: Apakah Hewan Peliharaan Boleh Diwarnai? Ini Penjelasan Veteriner
Begonia merupakan tanaman yang cukup populer karena bentuknya yang cantik menyerupai hati dengan variasi warna dan polanya.
Namun, tanaman ini cukup membahayakan bagi hewan peliharaan karena mengandung kalsium oksalat yang banyak berada di bagian akarnya daripada daun dan batang.
Kendati demikian, jika hewan peliharaan menelan daun atau bagian batangnya tetap perlu diwaspadai.
Hal itu karena dapat mengakibatkan muntah, diare, sakit mulut, dehidrasi, kesulitan menelan, kehilangan nafsu makan, dan air liur berlebihan.
Umumnya, tanaman kuping gajah dirawat di taman atau pekarangan rumah karena ukurannya yang cukup besar.
Namun, semua bagian dari tanaman ini berbahaya jika tertelan hewan peliharaan karena mengandung kristal kalsium oksalat meski komponen tersebut paling terkonsentrasi di bagian umbi atau akarnya.
Gejalanya meliputi sensasi terbakar pada mulut dan tenggorokan, mengeluarkan air liur, dan muntah.
Dalam kasus ekstrem di mana jumlah yang lebih besar tertelan, efek dapat mencakup kesulitan menelan dan bernapas, kejang, kerusakan organ, dan kematian.
Krisan atau chrysanthemum yang memiliki bunga berwarna cerah nan indah ini ternyata berbahaya bagi hewan peliharaan.
Semua bagian tanaman beracun bagi hewan peliharaan jika tertelan dengan komponen beracunnya adalah piretrin, merupakan insektisida alami yang mengusir hama.
Gejalanya berupa muntah, diare, air liur berlebihan, batuk, kehilangan nafsu makan, agitasi, dan kurangnya koordinasi.
Kulit hewan yang sensitif, terutama kucing dapat menyebabkan dermatitis melalui kontak kulit.
Baca juga: Tanaman Invasif yang Sebaiknya Dihindari, Merusak Fondasi dan Dinding Rumah
Semua bagian tanaman cukup beracun bagi hewan peliharaan dengan zat racunnya bernama triterpenoid, paling terkonsentrasi di buahnya.
Bau daun yang menyengat umumnya membuat hewan jijik, tetapi hewan peliharaan yang penasaran mungkin cenderung untuk mencicipinya.
Gejalanya meliputi muntah, diare, kehilangan nafsu makan, dan buang air kecil berlebihan. Efek yang lebih serius dapat mencakup penyakit kuning, perut kembung, dan kerusakan hati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.