Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Fajri, Pria Berbobot 300 Kg yang Meninggal Saat Berjuang Melawan Obesitas

Kompas.com - 22/06/2023, 14:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Alami gangguan respons kenyang dan lapar

Sementara itu, spesialis gizi klinik RSCM, dr Nurul Ratna Mutu Manikam mengungkapkan, Fajri mengalami gangguan respons rasa kenyang dan lapar.

Gangguan inilah yang kemudian mengakibatkan Fajri memiliki bobot tubuh mencapai hampir 300 kg.

Gangguan respons tersebut turut diperparah dengan minimnya mobilitas yang dilakukan Fajri.

"Jadi, seharusnya sebelum menjadi obesitas, sudah ada tindakan prevensi sebelumnya. Tapi ini tentu saja tergantung dari kesadaran pasien," ungkap Nurul.

Obesitas Fajri lebih berat dari kasus 2016

Setibanya di RSCM, kasus kelebihan berat badan ekstrem Fajri disebut lebih parah dari kasus sebelumnya, Aria Permana, pada 2016.

Direktur Utama RSCM Lies Dina Liastuti menjelaskan, kala itu Aria masih berusia 10 tahun, tetapi memiliki berat badan mencapai 192 kg.

"Ini kasus langka yang kedua kali kami tangani, tetapi ini kasus yang lebih berat karena datang sudah dalam kondisi sesak napas dan komplikasinya lebih banyak," kata Lies, dikutip dari Kompas.id, Rabu (14/6/2023).

Pertama kali dirujuk ke RSCM Jakarta Pusat, Fajri dalam kondisi tak stabil dan kritis. Tim dokter pun terus berupaya memulihkan kondisinya sebelum menentukan tindakan berikutnya.

Fajri saat itu ditempatkan di ruang rawat inap khusus di Gedung A RSCM seluas 6 x 6 meter dengan susunan mirip miniatur ICU.

Kasur juga ikut dimodifikasi agar muat untuk tubuhnya yang memiliki lebar dan tinggi sekitar 2 meter.

Baca juga: Separuh Penduduk Dunia Diprediksi Mengalami Obesitas pada 2035

RSCM kerahkan dokter terbaik

Lies mengatakan, RSCM menurunkan semua dokter terbaik menjadi satu tim untuk menangani kasus obesitas Fajri.

Tim terdiri dari dokter spesialis anestesi dan perawatan intensif, respirologi, endokrin-metabolik, gastroenterologi, kardiologi, dan ilmu penyakit dalam.

Selain itu, ada pula dokter bedah digestif, bedah vaskuler, urologi, neurologi, psikiatri, dermatologi venerologi, rehabilitasi medik, gizi klinik, serta tim tenaga kesehatan lainnya.

Pertama, pihaknya mencoba menstabilkan Fajri yang mengalami gangguan pernapasan, jantung, dan luka-luka di kulit.

Sebab sekian lama tidak bergerak membuat kulit pasien terluka. Bukan hanya itu, jarang bergerak juga membuat sirkulasi darah tubuhnya tidak lancar, sehingga timbul gumpalan.

Namun, pada Kamis (22/6/2023), kabar tutup usianya pasien obesitas di RSCM Jakarta Pusat ini berembus hingga ke awak media.

Membenarkan kabar Fajri meninggal dunia, Lies belum menjelaskan secara rinci perihal penyebabnya.

"Betul. Kami akan share siaran persnya," ujarnya, saat dikonfirmasi, Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com