Dilansir dari Cleveland Clinic, defisit kalori adalah mengonsumsi lebih sedikit kalori dari yang mampu Anda bakar.
Anda bisa melakukan defisit kalori dengan dua cara, yaitu:
Baca juga: Viral, Twit Apakah Naik Tangga Bisa Membakar Kalori? Ini Penjelasan Dokter
Ahli diet terdaftar Beth Czerwony, RD mengatakan, untuk menurunkan berat badan, Anda bisa mengurangi kalori 200-500 dari kalori yang dibutuhkan tubuh.
Sebagai contoh, Anda bisa mengurangi konsumsi kalori 200-300 kalori per hari dengan menambah olahraga harian Anda
Misalnya, kebutuhan kalori harian Anda adalah 1.800 kalori. Maka, Anda bisa mengurangi 200 kalori sehingga hanya mengonsumsi 1.600 kalori per hari.
Dengan catatan, Anda juga menambah aktivitas olahraga harian.
Selain itu, defisit kalori juga bisa dilakukan dengan mengurangi 500 kalori yang dibutuhkan tubuh.
Masih dari sumber yang sama, defisit 500 kalori harian mampu menurunkan berat badan hingga satu pon dalam seminggu.
Defisit kalori tidak hanya digunakan untuk menurunkan berat badan, tetapi juga mempertahankan penurunan berat badan.
Baca juga: 9 Tanaman Herbal Penurun Berat Badan dan Cara Membuatnya
Kendati demikian, defisit kalori yang terlalu besar dapat memberikan efek samping yang buruk bagi kesehatan.
Anda kemungkinan bakal mengalami beberapa gejala dari efek samping melakukan defisit kalori yang ekstrem, di antaranya:
Di sisi lain, defisit kalori bisa berbahaya bagi mereka yang mengalami masalah kesehatan berikut ini:
Defisit kalori bisa menurunkan gula darah yang sangat rendah.
Fluktuasi air mengurangi asupan kalori sheingga dapat berakibat pada masalah kesehatan ginjal dalam jangka panjang.
Tubuh yang kekurangan cairan saat melakukan diet defisit kalori ekstrem bisa berpengaruh pada tekanan darah.
Baca juga: Cegah Risiko Asam Lambung Kronis dengan Membakar Kalori