Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Kalori yang Dibutuhkan Tubuh untuk Turunkan Berat Badan?

Kompas.com - 20/06/2023, 10:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Dilansir dari Cleveland Clinic, defisit kalori adalah mengonsumsi lebih sedikit kalori dari yang mampu Anda bakar.

Anda bisa melakukan defisit kalori dengan dua cara, yaitu:

  • Mengurangi kalori yang dikonsumsi.
  • Mengeluarkan kalori lebih banyak kalori dengan berolahraga.

Baca juga: Viral, Twit Apakah Naik Tangga Bisa Membakar Kalori? Ini Penjelasan Dokter

Ahli diet terdaftar Beth Czerwony, RD mengatakan, untuk menurunkan berat badan, Anda bisa mengurangi kalori 200-500 dari kalori yang dibutuhkan tubuh.

Sebagai contoh, Anda bisa mengurangi konsumsi kalori 200-300 kalori per hari dengan menambah olahraga harian Anda

Misalnya, kebutuhan kalori harian Anda adalah 1.800 kalori. Maka, Anda bisa mengurangi 200 kalori sehingga hanya mengonsumsi 1.600 kalori per hari.

Dengan catatan, Anda juga menambah aktivitas olahraga harian.

Selain itu, defisit kalori juga bisa dilakukan dengan mengurangi 500 kalori yang dibutuhkan tubuh.

Masih dari sumber yang sama, defisit 500 kalori harian mampu menurunkan berat badan hingga satu pon dalam seminggu.

Defisit kalori tidak hanya digunakan untuk menurunkan berat badan, tetapi juga mempertahankan penurunan berat badan.

Baca juga: 9 Tanaman Herbal Penurun Berat Badan dan Cara Membuatnya

Efek samping dan bahaya defisit kalori

Kendati demikian, defisit kalori yang terlalu besar dapat memberikan efek samping yang buruk bagi kesehatan.

Anda kemungkinan bakal mengalami beberapa gejala dari efek samping melakukan defisit kalori yang ekstrem, di antaranya:

  • Kelelahan
  • Mual
  • Dehidrasi
  • Sembelit
  • Sakit kepala

Di sisi lain, defisit kalori bisa berbahaya bagi mereka yang mengalami masalah kesehatan berikut ini:

1. Diabetes tipe 2

Defisit kalori bisa menurunkan gula darah yang sangat rendah.

2. Ginjal

Fluktuasi air mengurangi asupan kalori sheingga dapat berakibat pada masalah kesehatan ginjal dalam jangka panjang.

3. Tekanan darah rendah

Tubuh yang kekurangan cairan saat melakukan diet defisit kalori ekstrem bisa berpengaruh pada tekanan darah.

Baca juga: Cegah Risiko Asam Lambung Kronis dengan Membakar Kalori

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com